Sukses

Mensos Khofifah: 9 Persen Pelajar Anti-Pancasila

Mensos Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan pekerjaan rumah pelajar Indonesia saat ini adalah tidak mudah mengafirkan orang.

Liputan6.com, Surabaya - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan, saat ini sebanyak 9 persen pelajar yang ada di Indonesia sudah anti-Pancasila.

"Tantangan saat ini tidak tambah ringan. Saat mengunjungi polisi yang salat isya di Masjid Falatehan, saya ketemu dua polisi yang jadi korban, kamu toghut kok salat di masjid, saya anti-Pancasila tapi kamu toghut, perspektif keumatan yang harus diluruskan karena salat kok dikafirkan," beber Khofifah dalam acara silaturahim dan halalbihalal Yayasan Khadijah di Surabaya, Sabtu (15/7/2017).

Sebagai Ketua Yayasan Taman Pendidikan dan Sosial Nahdlatul Ulama (YTPSNU) Khadijah Surabaya, ia mengatakan, Khadijah merupakan sekolah yang diciptakan menjadi pesantren kota untuk proses tafaqquh fid din (penegakan agama).

"Sembilan persen pelajar sudah anti-Pancasila. Ini PR kita. Saya ketemu yang dideportasi dari Turki, yang anak-anak dan ibu-ibu dikirim Densus ke Kemensos. PR kita adalah tidak mudah kafirkan. Kita bersyukur ada NU yang ajarkan tawassuth, tawazun, iktidal, dan mabadi khoiro ummah. Itu PR agar orang tidak mudah berguru kepada 'gadget' yang tidak jelas sanad atau perawi. Karena kalau soal agama bisa berbahaya," tutur Khofifah, seperti dikutip dari Antara.

Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) itu memberikan penguatan kepada para guru, memastikan para guru, entah itu kimia, biologi, atau fisika harus membangun sinergitas di antara program-program yang punya penguatan keagamaan dengan program yang terkait dengan bidang studi.

"Untuk itu, guru yang mengajar gravitasi, juga mengajarkan proses gravitasi itu dari Tuhan," kata Khofifah.

Ia menegaskan, saat ini penguatan agama di Yayasan Khadijah sudah berjalan jadi tidak perlu lagi mendiskusikan soal Full Day School.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.