Sukses

Bila Ibu Kota Pindah, Jakarta Bakal Jadi Pusat Bisnis

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas terus mengkaji rencana pemindahan ibu kota negara.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas terus mengkaji rencana pemindahan Ibu Kota negara. Sejumlah wilayah menjadi alternatif lokasi ibu kota yang baru. Palangkaraya, Kalimantan Tengah, menjadi kandidat terkuat.

Seperti yang ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (6/7/2017), Ibu Kota Jakarta sebagai kota metropolitan terus berkembang pesat. Gedung gedung pencakar langit memenuhi wajah ibu kota. Secara resmi tahun 1966 Jakarta didaulat sebagai Ibu Kota Republik Indonesia. Namun sejak April lalu, ide memindah Ibu Kota Indonesia kembali mencuat.

Sejumlah alasan digulirkan di antaranya karena Jakarta terlalu padat, dan ingin adanya pemerataan pembangunan.

Selain Palangkaraya, pemerintah sesungguhnya juga mengkaji alternatif lain lokasi ibu kota. Di antaranya, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan.

Lokasi yang dipilih pun harus memenuhi syarat mutlak, yaitu tahan gempa bumi, tsunami, bebas kabut asap, dan banjir.

Memindahkan ibu kota bukan perkara mudah karena pemerintah harus mempersiapkan infrastruktur pusat pemerintahan. Yaitu membangun istana negara dan 35 kementerian serta 52 bangunan lembaga negara. Alokasi biayanya diperkirakan mencapai Rp 100 triliun.

Impiannya, Jakarta hanya akan menjadi pusat bisnis dan keuangan. Sementara roda pemerintahan berada di luar Pulau Jawa. Sementara pengamat tata kota, juga menilai memindahkan ibu kota harus mempertimbangkan banyak hal.

Diwarnai dengan pro dan kontra wacana pemindahan ibu kota menjadi bukti bahwa kebijakan ini menyangkut hajat hidup banyak orang. Rencananya, pada 2018 pemerintah baru akan memulai persiapan pemindahan ibu kota.