Sukses

Kata Sandiaga soal Penggusuran di Bukit Duri Setelah Lebaran

Djarot mengklaim, warga Bukit Duri yang sudah mendapat undian rusun merasa senang karena mendapat jatah tempat tinggal.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana menggusur kawasan Bukit Duri, Jakarta Selatan, pada 5 Juli 2017. Sejumlah warga ada yang sudah pindah ke rusun, meski masih ada yang menetap di lokasi tersebut.

Menanggapi hal ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta terpilih Sandiaga Uno meminta Pemprov untuk menyiapkan solusi bagi warga Bukit Duri yang terkena gusuran.

"Waktu kami datang berkali-kali ke sana, mereka memohon supaya ada solusi yang bisa diberikan kepada mereka," kata Sandi di kediaman Habib Abdurachman Al-Habsyi, Jalan Kembang IV, Kwitang, Jakarta Pusat, Selasa (27/6/2017).

Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan sejumlah rumah susun bagi mereka yang terkena dampak gusuran. Namun menurut Sandi, Rusun yang telah disiapkan tidak cukup menyelesaikan persoalan.

"Sebetulnya mereka mau mendukung program pemerintah. Hanya, mereka ingin dicarikan solusinya. Karena kalau mereka tinggal di Rusun terlalu jauh, mereka akan terganggu kegiatan sosial, ekonomi, dan kegiatan pendidikan untuk anak-anaknya," terang Sandi.

Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sebelumnya mengatakan sudah ada kesepakatan antara pihaknya dengan warga. Mereka yang rumahnya belum digusur dan pindah ke rusun, bersedia membongkar rumahnya sendiri usai hari raya Idul Fitri.

"Sudah ada kesepakatan mereka bongkar sendiri ya. Setelah Lebaran mungkin mau pindah (ke rusun). Jakarta Selatan sudah (tak ada penolakan)," kata Djarot di Balai Kota Jakarta, Senin 12 Juni 2017.

Djarot mengklaim, warga Bukit Duri yang sudah mendapat undian rusun merasa senang karena mendapat jatah tempat tinggal.

"Proses untuk Bukit Duri yang untuk Jakarta Selatan sudah ya. Mereka segera menempati rusun. Kemarin sudah kita undi dan mereka senang semuanya ya," ucap Djarot.

 

 

 

 

 

Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.