Sukses

Polisi Membuat Sketsa Penyerang Novel dari Keterangan Saksi Kunci

Meski posisinya tak sedekat E, keterangan saksi-saksi tersebut tetap akan diakomodir untuk dikonfirmasi dengan kesaksian E.

Liputan6.com, Jakarta - Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya berencana membuat sketsa wajah terduga pelaku penyerangan Novel Baswedan. Sketsa wajah akan dibuat berdasarkan keterangan saksi kunci berinisial E.

"Nanti kami cek kembali, kita gambarkan. Kita buatkan sketsanya," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono di kantornya, Kamis (22/6/2017).

E merupakan jemaah Masjid Jami Al Ihsan tempat Novel menunaikan salat Subuh sebelum disiram air keras pada 11 April 2017. E pulang dari masjid lebih dulu, sebelum Novel diserang.

"Sudah kami periksa kronologinya. Apakah dia (E) melihat pelakunya, katanya ya dia baru melihat, pulang dari salat Subuh itu dia yang mendahului, dan dia jalan (melihat) ada orang di depan rumah Novel, orangnya sedang menunduk, suasananya gelap, tapi dia bisa melihat orangnya siapa itu," beber Argo.

Beberapa saksi lain juga mengaku melihat orang yang mencurigakan masuk ke dalam kompleks perumahan tersebut. Meski posisinya tak sedekat E, keterangan saksi-saksi tersebut tetap akan diakomodir untuk dikonfirmasi dengan kesaksian E.

"Ada beberapa yang memang sudah anu ya, pendalaman-pendalaman. Sudah ada tiga orang saksi, yang kita dalami kembali, ciri-cirinya juga sudah kita tanyakan semuanya," kata Argo.

Polisi juga bakal membuat sketsa wajah berdasarkan tiga saksi yang mengaku melihat terduga pelaku. Polisi akan mencari kemiripan dari keterangan para saksi tersebut.

"Ini kan menurut mereka yang melihat. Makanya akan kita dalami kembali. Melihatnya seperti apa, jarak berapa, kemudian cuacanya seperti apa," tandas Argo.

Sejauh ini, polisi telah memeriksa sebanyak 56 saksi. Dari jumlah tersebut, E merupakan saksi yang melihat terduga pelaku dalam jarak paling dekat. Polisi terus menggali keterangan E dan memberikan perlindungan khusus terhadap saksi kunci tersebut.

Kasus penyerangan Novel Baswedan terjadi pada 11 April 2017. Saat itu, penyidik senior KPK tersebut baru saja pulang dari masjid dekat rumahnya usai salat Subuh berjamaah.

Di depan masjid, Novel tiba-tiba diserang oleh dua orang tak dikenal menggunakan air keras. Akibat peristiwa itu, Novel mengalami luka serius di bagian wajah dan matanya. Saat ini dia masih dirawat intensif di salah satu rumah sakit di Singapura.


Saksikan Video Menarik di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.