Sukses

4 Imbauan Polisi bagi Pemudik dengan Sepeda Motor

Moda transportasi roda dua terbilang rawan kecelakaan saat mudik, apalagi sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jauh.

Liputan6.com, Jakarta - Sepeda motor masih menjadi pilihan sejumlah pemudik yang hendak menuju ke kampung halaman. Selain irit biaya, kendaraan tersebut dipilih karena dapat mengantarkan langsung ke rumah, tanpa harus pindah-pindah moda transportasi lain.

Namun moda transportasi roda dua ini terbilang rawan kecelakaan. Apalagi sepeda motor tidak dirancang untuk perjalanan jauh. Banyak faktor yang membuat keselamatan terganggu, salah satunya soal pengamanan yang kurang baik.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Raden Prabowo Argo Yuwono mengimbau agar masyarakat yang hendak mudik tidak mengendarai langsung sepeda motornya, tapi naik bus atau kereta api. Apalagi jarak yang akan ditempuh cukup jauh.

Dengan begitu, masyarakat dapat menikmati perjalanan menuju kampung halaman dengan aman dan nyaman. Serta dapat menggunakan sepeda motornya saat beraktivitas di kampung halamannya nanti.

"Sebaiknya (sepeda motor) kirim ke pos dan yang bersangkutan naik bus. Apalagi kalau jarak jauh," ujar Argo, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Kendati, polisi tidak bisa melarang para pemudik yang menggunakan sepeda motor sebagai sarana transportasinya. Berikut imbauan polisi agar pemudik yang menggunakan sepeda motor dapat meminimalisir risiko kecelakaan:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Selanjutnya...

1. Jangan Memodifikasi

Argo mengatakan, sebaiknya pemudik memastikan sepeda motornya dalam kondisi prima. Dia juga mengimbau agar sepeda motor tidak dimodifikasi dengan penambahan kayu atau besi dengan tujuan agar dapat mengangkut barang lebih banyak.

Barang bawaan yang diangkut di sepeda motor sebaiknya tidak berlebihan, baik dalam segi ukuran maupun beban. Sebab sepeda motor tidak didesain untuk membawa barang dalam jumlah banyak.

2. Jangan Kelebihan Penumpang

Sepeda motor memang hanya didesain untuk dua orang, yakni satu pengendara dan satu pembonceng. Kelebihan penumpang pada sepeda motor memiliki risiko terjadinya kecelakaan karena dapat menghambat laju kendaraan secara normal.

"Jangan menambah untuk orang naik. Apalagi sampai bisa 5 orang (penumpang). Spesifikasi (sepeda motor) kan dari pabrik nggak segitu. Nanti bisa berpengaruh (pada keselamatan) itu," kata Argo.

3. Lelah, Istirahat

Pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, terutama sepeda motor diimbau tidak memaksakan melanjutkan perjalanan jika kondisinya mulai lelah atau mengantuk. Pemudik sebaiknya beristirahat untuk memulihkan stamina agar nanti bisa kembali berkendara dengan penuh konsentrasi, aman, dan nyaman.

"Kalau mengantuk atau lelah ya harus berhenti. Jangan dipaksakan naik motor. Istirahatnya juga jangan di tengah-tengah jalan, ya di pinggir saja. Pokoknya kalau ada rasa capek, berhenti," ucap Argo.

4. Cari jalan yang terang

Bagi pemudik menggunakan sepeda motor yang berangkat pada malam hari, diimbau untuk mencari rute jalan yang memiliki penerangan cukup. Juga diimbau melintasi jalanan yang cukup ramai untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan.

"Cari jalan yang terang, jangan sampai terkena lubang atau sebagainya," pungkas Argo.





Saksikan video menarik di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.