Sukses

Menelusuri Jejak Islam di Kota Tambang Batubara Sawahlunto

Dulunya, Sawahlunto dikenal sebagai kota tambang batubara. Pada zaman penjajahan Belanda, tahanan dipekerjakan sebagai penggali tambang.

Liputan6.com, Sawahlunto - Peninggalan asli penjajah Belanda di Sawahlunto, Sumatera Barat banyak membuat orang takjub dan terkesan. Bagaimana tidak, arsitektur ala Eropa yang menghiasi setiap sudut kota ini begitu indah dan mengagumkan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Petang SCTV, Jumat (2/5/2017), dulunya, Sawahlunto dikenal sebagai kota tambang batubara. Pada zaman penjajahan Belanda, tahanan yang dibawa dari Jawa akan dipekerjakan sebagai penggali tambang.

Tapi tahukah Anda, jika di kota tambang batubara ini banyak memiliki jejak-jejak ajaran agama Islam? Salah satunya di Masjid Agung Nurul Islam atau Masjid Agung Sawahlunto.

Dahulu, pada zaman penjajahan Belanda, sekitar 1894, masjid ini sebagai pembangkit listrik tenaga uap. Namun cerobong asapnya kini dibangun menjadi menara masjid dengan tambahan kubah.

Selain sebagai tempat ibadah, masjid ini juga berfungsi sebagai sarana pendidikan agama Islam bagi siswa pesantren maupun umum.