Sukses

Duka Keluarga Korban Bom Kampung Melayu

Suasana haru mengiringi pemakaman Bripda Taufan Tsunami yang tewas dalam ledakan bom Kampung Melayu.

Fokus, Jakarta - Taman Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur, jadi tempat peristirahatan terakhir Bripda Taufan Tsunami, salah satu anggota polisi korban bom Kampung Melayu. Kamis (24/5) siang, Taufan dikebumikan dengan diiringi keluarga, kerabat, dan rekan-rekannya di kepolisian.

Dalam tayangan Fokus Sore Indosiar, Wakapolda Metro Jaya, Brigjen Pol Suntana menjadi inspektur upacara dalam pemakaman yang berlangsung Kamis (25/5) siang ini. Taufan merupakan anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bisono dan Asiah.

Menurut sang ibu, anak lelaki satu-satunya itu terakhir menelepon pada Rabu (24/5) malam, sekitar 2 jam sebelum peristiwa. Taufan yang sedang bertugas menjaga pawai itu meminta sang ibu menunggunya pulang dan berjanji akan membawakan durian. Tak disangka, ia pulang dalam kondisi gugur dalam tugas.

Dengan gugurnya Taufan Tsunami, pangkatnya sebagai Brigadir Polisi Dua atau Bripda dinaikkan menjadi Brigadir Polisi Satu atau Briptu. Demikian juga dengan dua rekannya, Bripda Ridho Setiawan dan Bripda Imam Gilang Adinata. Ketiganya gugur dalam tugas dan kini menyandang pangkat Briptu Anumerta.

Duka juga merebak dalam prosesi pelepasan jenazah Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata. Sang ibu terus memanggil-manggil nama putranya tersebut. Jenazah polisi berusia 24 tahun itu dibawa ke kampung halamannya di Klaten, Jawa Tengah untuk dimakamkan.

Sedangkan jenazah Briptu Anumerta Ridho Setiawan, anggota polisi yang juga gugur dalam tragedi tersebut, dilepas secara militer usai disalatkan di Masjid Al Jihad, perumahan Dasana Indah, Tangerang, Banten. Ridho dibawa ke kampung halamannya di Lampung Tengah, Lampung, untuk dikebumikan.