Sukses

Jadi Saksi E-KTP, Dirut PT Sandipala Akui Pernah Bertemu Setnov

Paulus dalam kesaksiannya mengaku pernah dua kali bertemu Setya Novanto.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Ketua DPR Setya Novanto kembali disebut Direktur Utama PT Sandipala Arthaputra Paulus Tanno saat bersaksi di sidang lanjutan kasus KTP elektronik atau e-KTP melalui telekonferensi.

Paulus dalam kesaksiannya mengaku pernah dua kali bertemu Setya Novanto. Pertemuan pertama saat diajak tersangka Andi Agustinus alias Andi Narogong di Jalan Wijaya Jakarta Selatan. Namun, pertemuan itu gagal sebab saat itu mereka hanya berpapasan saja.

"Nanti di jadwalkan ulang, kalo mau janjian ketemu di kantor saja" ujar ajudan Setnov yang ditirukan oleh Paulus di PN Tipikor Jakarta Pusat, Kamis (18/5/2017).

Pertemuan kedua Paulus dengan Novanto dilakukan di kantor Setya Novanto di kawasan SCBD. Dia menilai pertemuan kedua ini juga tidak membuahkan hasil.

"(Pertemuan kedua) Di Gedung MBP SCBD, tapi tidak membahas soal proyek e-KTP. Setya Novanto juga tidak pernah ngomong soal proyek e-KTP, di rumah Jalan Wijaya juga tidak pernah," kata Paulus Tanno.

Paulus menuturkan bahwa selama dua kali pertemuan dengan Setya Novanto, tidak membuahkan hasil apapun. Dia juga menilai, Andi Narogong hanya ingin menunjukkan kepadanya bahwa dia mengenal dekat Setya Novanto.

"Saya melihahat saudara Andi hanya mau menunjukkan ke saya bahwa dia (Andi) orang dekatnya Setya Novanto," tambah  Paulus.

Setya Novanto Membantah

Ketua DPR RI Setya Novanto mengaku tak pernah menerima aliran dana suap dari proyek pengadaan kartu tanda penduduk elektronik, atau e-KTP. Hal tersebut disampaikan Setya Novanto saat bersaksi di hadapan Majelis Hakim Pengadilan Tipikor, Jakarta Pusat.

"Tidak pernah, Yang Mulia," kata Setya Novanto yang dihadirkan sebagai saksi untuk terdakwa Irman dan Sugiharto, Kamis, 6 April 2017.

Mendengar jawaban dari mantan Ketua Fraksi Partai Golkar ini, Ketua Majelis Hakim John Halasan Butar Butar langsung membuka fakta persidangan. Menurut Hakim John, sudah ada pihak yang menyebut Setya Novanto menerima aliran dana tersebut.

"Tidak benar, Yang Mulia. Betul, saya yakin. Betul, sesuai dengan sumpah saya," kata Setya Novanto.

Setya Novanto juga mengaku tak tahu secara detail mengenai proyek e-KTP. Meski jabatannya pada saat itu sebagai Ketua Fraksi, dia hanya mendapat laporan terkait rapat pembahasan e-KTP dengan Komisi II DPR melalui Chairuman Harahap. Chairuman sendiri saat itu Ketua Komisi II DPR.

"Dilaporkan oleh Chairuman yang kebetulan juga dari Golkar. Itu juga hanya laporan sepintas," kata Setya Novanto.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini