Sukses

Top 3 News Hari Ini: Rizieq Shihab Akan Dijemput Paksa

Top 3 News Hari Ini, Rizieq Shibab, telah dua kali mangkir pemanggilan penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pornografi.

Liputan6.com, Jakarta - Top 3 News Hari Ini, masih terkait dengan kasus pornografi yang diduga melibatkan pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan tersangka makar Firza Husein.

Atas dugaan chat seks yang dilakukan keduanya di media sosial, polisi melakukan pemanggilan. Namun yang terjadi, Rizieq telah dua kali mangkir penuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya. 

Panggilan pertama dilakukan pada Selasa, 25 April 2017, sedangkan panggilan kedua dilayangkan pada Senin 8 Mei 2017.

Atas ketidakhadirannya, polisi berencana akan menjemput paksa Rizieq Shihab begitu tiba di Tanah Air.

"Kemarin sudah di Malaysia, belum tahu apakah masih di Malaysia atau tidak," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Sebelumnya, pengacara Rizieq Shihab mengatakan, kliennya tengah menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci. Namun begitu usai umrah, Rizieq ke Yaman menengok putrinya yang melahirkan.

Hingga malam ini berita tersebut paling banyak menyita perhatian pembaca Liputan6.com, terutama di kanal News, Senin (15/5/2017).

Berikut berita terpopuler dalam Top 3 News Hari Ini:   

1. Menjemput Rizieq Shihab

Pimpinan FPI, Muhammad Rizieq Shihab usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim, Jakarta, Rabu (23/11). Rizieq diperiksa sebagai saksi ahli dalam kasus penistaan agama yang diduga dilakukan Ahok. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sejak akhir April, pimpinan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq  Shihab telah dua kali mangkir pemanggilan penyidik Polda Metro Jaya terkait kasus dugaan pornografi.

Pengacara Rizieq, Kapitra Ampera beralasan, kliennya tidak dapat memenuhi panggilan penyidik karena tengah menjalankan ibadah umrah di Tanah Suci.

Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengancam bakal menjemput paksa Rizieq Shihab jika tetap mangkir pada panggilan kedua terkait kasus dugaan obrolan seks di aplikasi media sosial. Rizieq telah mangkir pada panggilan sebagai saksi, Selas, 25 April.

"Kalau tidak hadir sekali lagi, ya bisa kita jemput paksa," ujar Iriawan di Mapolda Metro Jaya, Rabu 26 April.

Penjemputan paksa itu dilakukan lantaran Rizieq telah dua kali dipanggil penyidik tapi mangkir. Panggilan kedua ini dilayangkan pada Senin 8 Mei 2017.

Selengkapnya... 

2. Polri Keluarkan Surat Jemput Paksa Rizieq Shihab

 Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono menunjukan barang bukti kasus dugaan penipuan, penggelapan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) Pandawa Group di Polda Metro, Jakarta, Kamis (9/3). (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Polisi akan mengeluarkan surat penjemputan paksa terhadap pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.

"Kemarin sudah di Malaysia, belum tahu apakah masih di Malaysia atau tidak," kata dia.

Argo juga mengatakan, Polri akan tetap bekerjasama dengan kepolisian negara lain untuk mengetahui keberadaan Rizieq.

Rizieq dipanggil sebagai saksi kasus dugaan percakapan berkonten pornografi melalui aplikasi WhatsApp.

Selengkapnya...

3. Pemindahan Ahok karena Ancaman Pembunuhan, Ini Kata Djarot

Wagub DKI, Djarot Saiful Hidayat menjawab pertanyaan awak media usai menjenguk Gubernur DKI, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Rutan Cipinang, Jakarta, Selasa (9/5).  Usai divonis dua tahun, Ahok langsung dibawa ke rutan tersebut. (GOH CHAI HIN/AFP)

Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly menyatakan, pemindahan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dari Rutan Cipinang ke Mako Brimob karena alasan keamanan.

"Itu karena alasan keamanan. Di dalam itu juga ada (narapidana) teroris, ada juga yang setelah kita lihat, ternyata banyak yang enggak memilih Ahok," tutur Yasonna di Gedung Pengayoman, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (10/5/2017).

Pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengaku tak mengetahui alasan pemindahan Ahok tersebut, terlebih karena alasan ancaman pembunuhan.

"Sulit menjamin keamanan karena figur beliau yang masih ada pihak-pihak yang sangat tidak puas dan adanya ancaman-ancaman untuk dibunuh," lanjut dia.

Selengkapnya...

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini