Sukses

Bayar Nazar, Sule dari Sragen Jalan Kaki Temui Jokowi

Setiap kali beristirahat saat malam tiba, Sule mengaku selalu ditemani anggota polisi.

Liputan6.com, Jakarta - Sri Wahyuni membayar nazar berjalan kaki dari kampung halamannya ke Jakarta untuk menemui Presiden Jokowi. Nasib beruntung pun menaunginya, perempuan asal Sragen, Jawa Tengah ini diterima Jokowi sesaat sebelum sang Presiden bertolak ke Tiongkok dalam rangka kunjungan kerja.

"Karena waktu Pilpres 2014 saya punya nazar, jika Jokowi terpilih jadi presiden, saya mau jalan kaki dari Sragen ke Jakarta. Waktu Oktober 2014, saya sudah izin sama suami saya, tapi tidak dikasih karena alasan anak (masih kecil). Berhubung saya nazar sama Allah, saya lakukan sekarang," kata Sri di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu, 13 Mei 2017.

Wanita yang mengaku akrab disapa Sule ini mengungkapkan, tidak mudah dalam menjalankan nazarnya tersebut. Halangan serta rintangan ia hadapi selama berjalan kaki dari Sragen ke Jakarta.

"Saya biasa dipanggil Sule. Di jalan rintangane ndak karu-karuan, ada yang bilang orang gila, gembel, pengemis saya tak peduli."

Dia menuturkan, sewaktu di perjalanan menuju Jakarta dia melintasi jalanan yang banyak sopir minum minuman mirip kopi. Tangannya kemudian ditarik dan dibilang orang stres.

"Dibilang saya orang stres bajunya masih bagus rapi gemuk lagi, ayo kita mandiin lalu kita makan bareng-bareng. Emangnya saya barang milik negara, dimakan bareng-bareng," kata dia.

 

Sri Wahyuni

 

Wanita 46 tahun ini mengatakan, meski halangan dan rintangan berat harus ia hadapi, tetapi tak sedikit pun menyurutkan niatnya membayar nazar jalan kaki atas kemenangan Jokowi.

"Saya berjalan dengan menangis, enggak menyangka dalam perjalanan saya membayar nazar itu seperti ini. Tapi saya putus urat malu saya, saya ndak peduli," ujar Sule.

Setiap kali beristirahat saat malam tiba, Sule mengaku selalu ditemani anggota polisi. Tak luput, ia mengucapkan terima kasih kepada polisi yang selalu menemaninya saat beristirahat melepas lelah.

"Alhamdulillah dalam perjalanan saya didampingi oleh Polri. Di polsek atau di satlantas atau di masjid itu pasti. Pernah di Polres Tegal, saya mau bermalam di situ. Kapolresnya baru 3 bulan bilang apa mau dibukakan pintu hotel, tapi saya menolak dan bilang mohon maaf bapak, saya tidak mau tidur di hotel maunya saya tidur di Polres ini," beber Sule.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.