Sukses

Menteri Yasonna Minta 179 Tahanan Rutan Pekanbaru Serahkan Diri

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly menyatakan masih ada 179 tahanan yang kabur dari Rutan Sialang Bungkuk, Pekanbaru.

Liputan6.com, Pekanbaru - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna H Laoly menyatakan masih ada 179 tahanan yang kabur dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) Sialang Bungkuk, Kota Pekanbaru. Mereka belum kembali ke rutan usai kerusuhan Jumat 5 Mei 2017.

Menurut dia, jumlah tahanan yang kabur pascakerusuhan Jumat siang itu ada 448 orang. Kaburnya tahanan ini, kata dia, merupakan imbas dari perlakuan tak manusiawi dari sipir.

"Dari jumlah yang kembali ke rutan, ada yang ditangkap dan ada pula yang diserahkan keluarga," kata Yasonna di depan Rutan Sialang Bungkuk, Minggu (7/5/2017) siang.

Dia pun meminta tahanan yang belum kembali untuk menyerahkan diri. Menyerahkan diri, lanjut dia, akan memberi keuntungan kepada para tahanan tersebut ketimbang harus kembali ke rutan karena ditangkap. Terlebih, ratusan polisi sudah disebar untuk menangkap dan akan menindak tegas jika ada perlawanan.

Yassona pun berdialog dengan ratusan tahanan di sana. Dia berjanji melakukan perbaikan di rutan. Mulai dari menjamin tersedianya fasilitas air bersih, tidak ada pemukulan, hingga pemerasan atau pungutan liar yang tumbuh subur di rutan.

Menurut dia, kerusuhan dan kaburnya tahanan akibat over kapasitas serta sejumlah faktor pemicu lainnya, seperti pungli. Ini, sambung dia, merupakan pelajaran berharga bagi jajaran Kemenkumham. Dia berjanji mencari solusi agar hal serupa tidak terjadi terhadap seluruh rutan dan lapas di Indonesia.

Sementara itu, Kapolda Riau Irjen Pol Zulkarnain menyebut satu per satu tahanan kabur sudah ditangkap anggotanya. Ratusan polisi disebar ke sejumlah lokasi, termasuk melakukan razia intensif di sejumlah jalan lintas timur.

Mantan Kapolda Maluku Utara ini juga sudah meminta Polda tetangga, seperti Jambi, Sumatera Utara, Sumatera Barat dan Kepulauan Riau, untuk mencari tahanan kabur jika kabur ke wilayah tersebut.

"Direktorat Polisi Air juga diminta melakukan patroli karena jalur perairan juga digunakan untuk kabur," terang Kapolda.

Saat ini, sebut Zulkarnain, pihaknya tengah mengumpulkan data, alamat, serta penyidik yang pernah menangani tahanan kabur sebelum masuk ke Rutan. Alamat dan rumah tahanan akan didatangi untuk mengamankannya jika kabur ke sana.

"Kepada keluarga juga diminta menyerahkannya kalau kabur ke rumah," sebut Zulkarnain.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.