Menko Polhukam: Investigasi Kasus Novel Baswedan seperti Cuaca

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto mengatakan, kasus penyerangan terhadap penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan masih dalam penyelidikan. Karena itu, menurut Wiranto, belum dipastikan siapa tersangkanya.

"Masih dalam penyelidikan," kata Wiranto di kantornya, Jakarta, pada Selasa, 25 April 2017.

Dia mengatakan, tak bisa memprediksi kapan pihak Kepolisian bisa mengungkapkan siapa penyerang Novel Baswedan. Sebab, semuanya masih menunggu hasil investigasi.

"Ya bagaimana perkembangan investigasi saja. Itu kan seperti cuaca, bisa cepat bisa tidak," kata Wiranto.

Dia juga berharap, kasus penyerangan terhadap Novel bisa diselesaikan secepatnya. "Dari awal saya bilang secepatnya. Kan Anda tahu hari pertama kejadian saya sudah perintahkan Kapolda Metro ungkap secepatnya," pungkas Wiranto.

Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, penyelidikan terkait kasus penyerangan itu belum berhenti. Penyidik masih terus bekerja mencari fakta-fakta terbaru.

"Penyelidikan belum berhenti. Segala sesuatu informasi yang diperoleh dikembangkan oleh petugas kita," kata Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa.

Novel Baswedan diserang air keras usai jemaah salat subuh di masjid dekat rumahnya Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada 11 April lalu. Diduga pelaku yang berjumlah dua orang menggunakan sepeda motor matik sudah mengintai sebelumnya.

Akibat air keras tersebut, wajah dan kedua mata Novel Baswedan terluka. Kini penyidik senior KPK itu tengah menjalani perawatan intensif di Singapura. Kedua penglihatan mata Novel belum pulih, mata sebelah kanan hanya mampu melihat huruf besar. Adapun, mata kiri sudah mulai melihat huruf kecil dan besar.