Sukses

1 Jenazah Terduga Teroris Banten Tiba di RS Polri

Kabag Humas RS Polri AKBP Kris mengatakan, sampai saat ini belum ada permintaan autopsi dan identifikasi terkait jenazah terduga teroris.

Liputan6.com, Jakarta - Satu jenazah terduga teroris yang tewas saat baku tembak dengan Tim Densus 88 Antiteror di Ciwandan, Cilegon, Banten, dititipkan di RS Polri, Jakarta Timur. Belum diketahui jelas identitas jenazah terduga teroris tersebut.

Kabag Humas RS Polri AKBP Kris mengatakan sampai saat ini belum ada permintaan autopsi dan identifikasi lanjut terkait jenazah terduga teroris itu. Jenazah itu sendiri baru diketahui tiba sekitar pukul 16.00 WIB.

"Ya, kita kan hanya ketempatan saja. Jika nanti penyidik minta dilakukan autopsi dan tindakan lainnya kita akan lakukan. RS Polri siap untuk itu (Autopsi)," kata Kris saat dikonfirmasi, Jakarta, Kamis (23/4/2017).

Saat ini jenazah terduga teroris sudah dimasukan ke ruang CT Scan Post Mortem RS Polri yang berada di belakang.

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror terlibat baku tembak dengan empat terduga teroris di daerah Ciwandan, Kota Cilegon, Banten. Empat orang dikabarkan tewas akibat peristiwa itu.

"Lebih dari satu jelasnya. Nanti ada rilis resmilah," kata Kapolda Banten Brigjen Pol Listyo Sigit Prabowo, saat dihubungi melalui  selulernya, Cilegon, Kamis (23/3/2017).

Berdasarkan informasi yang dihimpun, Densus 88 terlibat baku tembak dengan empat terduga teroris di depan PT Semen Merah Putih, Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Banten.

Keempat terduga teroris itu merupakan target operasi Densus 88 dari Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Banten. Namun, dia enggan menjelaskan lebih lanjut terkait peristiwa tersebut.

Pihaknya akan menunggu keterangan resmi dari Densus 88 sebagai pihak yang lebih mengerti soal teroris, termasuk tentang tewasnya empat orang dalam baku tembak itu.

"Yang jelas hari ini ada kegiatan dari rekan-rekan Densus, kita tunggu saja info selanjutnya. (Terduga teroris tewas empat orang) informasinya begitu," ungkap Listyo.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.