Sukses

Elpiji Langka di Banyumas

Kebutuhan tabung gas di Banyumas mencapai 50 ribu tabung per hari. Namun, karena ada pembatasan kuota, jumlah pasokan ke agen dan pangkalan hanya 21 ribu.

Liputan6.com, Banyumas: Sistem rayonisasi yang diterapkan Pertamina membuat tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram langka di Banyumas, Jawa Tengah. Akibatnya, Sarikem dan ribuan warga Desa Kembaran, Banyumas, harus keliling kampung mencari tabung gas elpiji, Rabu (28/7). Namun, karena tak kunjung dapat, dia akhirnya membeli minyak tanah untuk memasak, meski dengan harga yang lebih mahal.

Menurut Sarikem, kelangkaan tabung gas elpiji sudah terjadi sejak dua pekan silam. Ini membuat Sarikem kembali memakai minyak tanah, meski harus membeli seharga Rp 7.000 per liter.

Tak hanya di Desa Kembaran, elpiji juga langka di Desa Kedungmalang dan Sumbang. Setidaknya itulah yang dialami Eti. Dia harus antre mendaftar di pangkalan untuk membeli gas elpiji. Selama belum mendapatkan gas elpiji, Eti juga terpaksa menggunakan kompor minyak tanah.

Menurut Suyanto, pemilik pangkalan gas elpiji, saat ini ada pengurangan pasokan dari agen ke pangkalan. Bila sehari dia mendapat 150 hingga 200 tabung, saat ini hanya memperoleh 60 hingga 90 tabung. Ini membuat harga elpiji ukuran tiga kilogram naik menjadi Rp 15 ribu. Padahal, sebelumnya hanya Rp 13 ribu.

Kebutuhan tabung gas di Banyumas memang tak sebanding dengan jumlah konsumen. Dalam sehari, kebutuhannya mencapai 50 ribu tabung. Namun, karena ada pembatasan kuota, jumlah pasokan ke agen dan pangkalan hanya 21 ribu.(ULF)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.