Sukses

Bentrok dengan Sopir Angkot Tangerang, Driver Ojek Online Koma

Para sopir angkot menggelar aksi menuntut agar transportasi online dihapuskan, lantaran sudah merugikan mata pencarian mereka.

Liputan6.com, Jakarta - Bentrok antara ratusan sopir angkutan umum (angkot) dan driver ojek online di Kota Tangerang, mengakibatkan korban luka-luka. Salah satu korban bahkan mengalami koma atau tak sadarkan diri lantaran ditabrak angkot yang berlokasi di Jalan Jenderal Sudirman atau di depan Tangcity Mall.

Hal tersebut dibenarkan Kapolsek Karawaci Kompol Munir Yaji. Menurutnya, korban sudah berada di Rumah Sakit Sari Asih Karawaci Kota Tangerang untuk mendapatkan perawatan.

"Ada tiga orang, ada yang mengalami luka lecet-lecet sampai ada yang belum sadarkan diri," ungkap Munir, Rabu (8/3/2017).

Berdasarkan info yang dihimpun dari teman-teman korban sesama driver ojek online, korban yang terbaring koma atau tak sadarkan diri bernama Ichwanul Jamil (22) yang merupakan warga Paku Jaya Serpong Utara Kota Tangerang Selatan. Dia mengalami luka parah di kepala lantaran ditabrak dari belakang oleh sopir angkot.

"Jamil dan Yani ikut rombongan kita yang tadinya mau ke Sangiang. Ada angkot suruh berhenti dan ditabrak di depan Tangcity Mall," tutur salah seorang driver ojek online, Zul.

Hingga kini, puluhan driver ojek online masih berada di halaman rumah sakit tersebut. Sementara kepolisian terus berjaga-jaga demi kondusifitas dan kenyamanan pasien rumah sakit lainnya.

Kapolres Metro Tangerang Kombes Pol Harry Kurniawan, memastikan semua tuntutan sopir angkot maupun para driver ojek online sudah terpenuhi. Kapolres pun mengajak duduk bareng kedua kubu yang berseteru.

Para sopir angkot menggelar aksi menuntut agar transportasi online dihapuskan, lantaran sudah merugikan mata pencarian mereka. Mereka bahkan melakukan sweeping terhadap pengemudi transportasi online. Ketegangan berlanjut hingga para ojek online bergerombol melakukan aksi solidaritas.

Kapolres Harry Kurniawan mengaku, pihaknya sudah menerima laporan aduan kekerasan ataupun kerugian lain dari kedua belah pihak. Dia pun meminta agar kedua kubu untuk tenang dan tidak anarkis.

"Laporannya sudah kami terima. Kami meminta agar para sopir angkot dan ojek online untuk cooling down, karena massa dari keduanya ini sangat banyak," kata Kapolres Harry Kurniawan.

Dia juga meminta agar para kedua kubu atau pun masyarakat untuk tidak ringan tangan, terlebih untuk tidak menyebarkan hoax sehingga dapat memperkeruh suasana. "Pasti kami sanksi jika memang ada oknum yang melakukan kekerasan," tegas Harry.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.