Sukses

Soni Kembali ke Balai Kota

Sumarsono sah kembali menjadi Plt Gubernur DKI setelah serah terima jabatan di Balai Kota Senin malam.

Liputan6.com, Jakarta - Siapa pelaksana tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta saat Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok cuti kampanye akhirnya terjawab.

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menunjuk Dirjen Otonomi Daerah Kemendagri Sumarsono alias Soni untuk menjadi orang nomor satu di Balai Kota DKI saat Ahok cuti kampanye Pilkada DKI putaran dua, mulai 7 Maret-15 April 2017.

Sumarsono sah kembali menjadi Plt Gubernur DKI setelah serah terima di Balai Kota Senin malam. Sebelumnya, sempat dikabarkan sertijab akan dilakukan di Masjid Raya Daan Mogot, namun akhirnya dibatalkan. Ahok akhirnya hanya meninjau pembangunan masjid raya pertama DKI itu.

Ini bukanlah kali pertama Sumarsono menjadi Plt Gubernur DKI. Sebelumnya, saat Ahok kampanye di Pilkada DKI putaran pertama, Oktober 2016 hingga Februari 2017, Soni juga ditunjuk Mendagri sebagai pelaksana tugas.

"Plt-nya Pak Soni kayaknya, lebih kenal semua, lebih cepat kan," kata Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin 6 Maret 2017.

Ahok menyatakan, sejak awal dirinya menyerahkan sepenuhnya kepada Kemendagri siapa Plt gubernur yang akan ditunjuk.

"Belum (tahu), mungkin sore ini (nama dan pelantikan Plt Gubernur). Biar Mendagri yang putusin saja," ujar Ahok di Balai Kota Jakarta, Senin siang.

Sehari jelang cuti kampanye, Ahok tetap beraktifitas seperti biasa. Senin pagi, dia tetap bertemu warga yang ingin mengadu. Namun, kondisinya tidak seperti hari biasanya. Bila biasanya hanya ada dua baris antrean warga, kali ini pendopo lebih sesak lantaran terdapat tiga antrean panjang. Mereka rela datang sejak pukul 06.00 WIB untuk bersalaman dan berfoto dengan Ahok.

"Katanya mau cuti lagi kan, makanya ke sini dulu," ujar Sri, warga Kebon Jeruk.

Rupanya, membeludaknya warga yang ingin berfoto dan mengadu pada Ahok lantaran mereka tahu akan kembali cuti kampanye.

"Besok kalau mau ketemu Pak Ahok ke mana ya?" tanya Andika, warga Penjaringan.

Seorang staf Ahok lantas menjawab bahwa warga yang ingin mengadu tetap akan dilayani meski Ahok cuti. "Datang saja ke Balai Kota," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mendagri Sebut Dua Nama

Sebelumnya, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo mengaku menyiapkan dua nama calon pelaksana tugas atau Plt Gubernur DKI Jakarta.

Mereka adalah Dirjen Otonomi Daerah (Otda) Kemendagri Sumarsono dan Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah.

"Ya dua nama itu (Sumarsono dan Saefullah) paling kuat. Tidak ada nama lain," ujar dia ketika ditanya wartawan mengenai peluang dua nama tersebut menjadi Plt Gubernur DKI Jakarta, di sela kegiatannya meninjau Kantor Wali Kota Bandung, Senin siang 6 Maret 2017.

Menurut dia, Kementerian Dalam Negeri telah mengecek ulang ke KPU DKI Jakarta dan KPU Pusat mengenai kepastian kampanye Pilkada DKI Jakarta putaran kedua.

Setelah memastikan jadwal kampanye, Kemendagri lantas memproses cuti Ahok-Djarot, sesuai dengan perundangan.

3 dari 3 halaman

Alasan KPU

KPU DKI Jakarta menetapkan pada Pilkada DKI 2017 putaran kedua akan turut dilaksanakan kampanye mulai 7 Maret hingga 15 April 2017. Atas dasar tersebut maka calon petahana harus melakukan cuti kampanye.

"Menurut UU, cuti dilaksanakan semasa kampanye. Sehingga begitu masuk masa kampanye sampai dengan berakhirnya masa kampanye, calon petahana harus cuti," kata Ketua KPU DKI Jakarta Sumarno dalam diskusi bertajuk "Kawal Pilkada DKI" di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu 4 Maret 2017.

Masa kampanye Pilkada DKI 2017 putaran kedua diperlukan untuk mempertajam pemaparan visi-misi pasangan calon ke masyarakat.

Komisioner KPU RI Hadar Nafis Gumay mengatakan penajaman visi-misi tidak berarti melalui debat saja, melainkan juga tetap memerlukan pertemuan tatap muka atau kampanye.

"Penajaman visi misi itu tidak hanya debat saja. Yang lain bisa juga dilakukan, ada pertemuan terbatas, pertemuan tatap muka," ujar Hadar.

"Jadi isinya itu lebih didetailkan di dalam pertemuan-pertemuan itu," tambah Hadar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini