Sukses

Pesan Toleransi Bung Karno di Balik Pembangunan Masjid Istiqlal

Masjid Istiqlal awalnya sempat direncanakan dibangun di kawasan Tanah Abang atau Jalan Thamrin.

Liputan6.com, Jakarta - Masjid Istiqlal menyimpan banyak makna sejak pembangunannya hingga kini. Rupanya, Presiden Sukarno menyelipkan pesan toleransi yang sangat kental dalam pembangunan Istiqlal.

Pesan itu sudah ditanamkan sejak penentuan lokasi pembangunan Istiqlal. Sukarno memilih kawasan lapangan Banteng dan bukannya Jalan Thamrin seperti yang diusulkan Bung Hatta.

Lokasi ini sengaja dipilih karena berhadapan langsung dengan Gereja Katedral yang sudah berdiri lebih dulu. Dengan ini, Bung Karno menitipkan pesan penuh toleransi dan persatuan.

"Kita terima kasih juga karena itu juga jadi lengkaplah. Ini masjid sebelahnya Katedral. Jadi kita harus menerima kenyataan bangsa ini adalah bangsa yang berkaitan satu sama lain," kata JK saat perayaan Milad ke-39 Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu, 22 Februari 2017.

Toleransi yang dimaksud harus benar-benar dipahami oleh setiap warga. Belakangan, muncul anggapan bila tak mengikuti pimpinan dianggap tidak toleran.

"Kalau orang itu berarti semua pihak harus toleransi tidak hanya satu saja. Sama saja seakan-akan kalau umatnya tidak mengikuti dianggap tidak toleran, bukan yang lain harus juga mengikuti prinsip pokok yang ada jadi semua itu yang harus toleransi menghargai satu sama lain," jelas JK.

Pesan toleransi yang ditanamkan Bung Karno sejak dulu harus benar-benar dijaga. Itu sebabnya, Bung Karno bersikeras membangun Masjid Istiqlal bukan di Jalan Thamrin yang dekat dengan Tanah Abang seperti yang diusulkan Bung Hatta.

"Itulah fungsi kita semua yang ditanamkan oleh Bung Karno. Kenapa di sini, bukan di Tanah Abang Masjid Istiqlal ini. Untuk memberikan satu tekanan bahwa di sini Istiqlal di sebelah gereja," JK memungkasi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.