Sukses

SBY: Saya Tak Pernah Gunakan Kekuasaan dalam Kasus Antasari Azhar

Antasari Azhar menyebut SBY merupakan aktor di balik layar yang mengkriminalisasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY menyatakan, kejahatan yang melibatkan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar tidak ada hubungan dengan posisi dan jabatannya. Demikian juga dengan posisi dan jabatan Antasari Azhar.

"Saya tidak pernah gunakan kekuasaan sebagai Presiden untuk campuri penegak hukum untuk politik saya. Saya tidak pernah intervensi polisi, jaksa, majelis hakim dalam kasus Antasari," kata SBY dalam jumpa pers di kediamannya di Mega Kuningan Timur VII No 26, Jakarta Selatan, Selasa malam, (14/2/2017).

Karena itu, SBY berharap, penegak hukum bisa menggelar kasus Antasari dan mengungkap fakta dengan gamblang. Menurut dia, penegak hukum yang memproses hukum Antasari masih ada semua. Dari mulai penyelidik dan penyidik, mantan Kapolri, mantan Jaksa Agung, dan majelis hakim yang memberi keputusan masih ada.

"Tolong bapak pendekar hukum ceritakan kebenaran apa adanya, jangan takut. Semoga waktu itu tidak tergoda iming-iming uang sehingga melacurkan kebenaran, sehingga rakyat Indonesia tahu apa yang terjadi pada Nasrudin dulu," ucap SBY.

Antasari Azhar menyebut Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono merupakan aktor di balik layar dalam rekayasa kasus pembunuhan bos PT Putra Rajawali Banjaran (PRB) Nasruddin Zulkarnaen.

Menurut dia, SBY yang memerintahkan kepada pihak tertentu agar mengkriminalisasinya. Caranya dengan membuat bukti-bukti palsu, seperti bukti percakapan melalui pesan singkat atau SMS yang hingga kini masih ia permasalahkan.

Sementara, Ketua Umum Perindo Hary Tanoesoedibjo membantah tudingan Antasari Azhar. "Itu semua pernyataannya tidak benar. Menurut Hary Tanoe, Antasari mencari sensasi saja," kata pengacara Hary Tanoe Hotman Paris Hutapea saat berbincang dengan Liputan6.com, Jakarta, Selasa (14/2/2017).

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.