Sukses

Ketua MPR: Hoax Lebih Sadis dari Pembunuhan

Ketua Umum PAN ini berharap masyarakat bersama pemerintah memerangi berita-berita hoax.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua MPR Zulkifli Hasan menegaskan, hoax atau berita bohong merupakan fitnah. Karena itu, menurut dia, fitnah lebih kejam dari pembunuhan. Dirinya pun mengimbau agar masyarakat tidak mudah lagi menyebarkan berita yang belum pasti kebenarannya.

"Hoax, fitnah itu lebih sadis dari pembunuhan. Oleh karena itu saya mengimbau juga kalau ada berita-berita yang terlalu ekstrem, harus direkonfirmasi," ujar pria yang karib disapa Zulhas ini di Manokwari, Papua Barat, Selasa (7/2/2017).

Ia meminta masyarakat jika mendapatkan suatu berita, alangkah baiknya mencari tahu kebenarannya kepada kerabat atau tokoh terdekat.

"Atau bandingkan dengan media mainstream, bandingkan, jangan langsung (dibagikan) karena berita-berita hoax itu, fitnah itu meresahkan," ucap dia.

Ketua Umum PAN ini juga berharap masyarakat bersama pemerintah memerangi berita-berita hoax. "Mari kita lawan sama-sama dengan tidak menyebarkan dan kita rekonfirm berita-berita itu," kata dia.

Ketika ditanya soal mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang juga mengeluhkan hoax, Zulhas menilai mungkin kini orang-orang lebih percaya kepada media sosial.

"Salah satunya mengapa orang mempercayakan kepada media sosial karena harusnya nilai-nilai luhur itu yang diajarkan ini mulai tidak lagi (mulai memudar)," beber dia.

Selain itu, ia menambahkan, media yang ada saat ini sudah tidak Merah Putih alias tidak membela Indonesia.

"Kemudian juga terus terang yah walaupun berat hati saya juga menyampaikan, mengkritik kadang-kadang media kita juga harusnya media ini kan Merah Putih, tidak mengutamakan kelompok dan golongan," tutur dia.

Menurut dia, karena eksistensi media dan televisi sudah mulai diragukan, sehingga masyarakat mencari informasi lain (hoax). Hal tersebutlah yang berbahaya.

"Makanya saya minta marilah kita bersama-sama menghadirkan kebaikan, menghadirkan kebenaran untuk mendidik rakyat kita dengan baik," jelas Zulhas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini