Sukses

Suplemen Berserat Tak Boleh Dikonsumsi Sembarang Orang

Serat berguna bagi kesehatan tubuh, namun banyak orang yang belum mengetahuinya. Bagi yang belum memenuhi kebutuhan gizi atau anak-anak dilarang mengkonsumsi.

Liputan6.com, Jakarta: Makanan berserat memang sangat dibutuhkan tubuh manusia. Fungsinya, antara lain menurunkan kadar gula dan kolestrol dalam darah. Bahkan, dalam jumlah tertentu dan penuh pertimbangan, masyarakat dapat mengkonsumsi serat dalam bentuk suplemen. Namun, bagi orang yang komposisi gizinya masih kurang, justru harus mewaspadai suplemen tersebut. Soalnya, suplemen tersebut justru dapat mengikat sejumlah vitamin dan zat gizi yang diperlukan tubuh. Sehingga dikuatirkan bakal mengurangi asupan gizi bagi tubuh. Itulah sebabnya, suplemen itu tak dianjurkan diberikan kepada anak-anak dan remaja yang masih memerlukan berbagai vitamin maupun zat untuk perkembangan tubuhnya.

Menurut dokter Abas Basuni Jahari, baru-baru ini, serat sebenarnya mudah ditemukan dalam berbagai jenis sayuran, buah-buahan, dan biji-bijan. Sebut saja, beras dan jagung. Kendati begitu, orang Indonesia rata-rata hanya mengkonsumsi serat sebanyak 10,5 gram per hari. Padahal, jumlah kecukupan konsumsi serat yang ideal adalah 20 hingga 32 gram per hari. Terlebih lagi, hal itu disebabkan lantaran kurangnya pengetahuan masyarakat. Terutama mengenai jenis dan pengolahan makanan berserat. Selain itu, masih banyak yang beranggapan bahwa serat hanya terkandung pada jenis-jenis makanan berharga mahal. Buktinya, masih banyak yang mengkonsumsi satu atau dua jenis makanan saja. Dia menyayangkan pula kebiasaan masyarakat yang mencuci beras hingga benar-benar putih. Padahal, hal itu justru menghilangkan kandungan kadar vitamin B pada makanan pokok tersebut.

Khusus untuk masyarakat yang mampu mencukupi gizinya, Ahli gizi yang tergabung dalam Persatuan Ahli Gizi Indonesia membolehkan mengkonsumsi suplemen tersebut secara terukur. Tapi dengan catatan, diperbolehkan bagi yang mempunyai pola makanan yang tak beragam. Sebab, serat adalah satu di antara zat nongizi yang dapat berfungsi untuk memperlancar proses pencernaan. Tak hanya itu, secara kimiawi, ternyata serat mampu mengikat lemak dan kadar gula makanan sebelum sempat diproses dalam usus halus. Sehingga serat dapat mengontrol kadar gula dan kolesterol darah. Lantaran itulah, serat sering diklaim dapat mencegah penyakit jantung, diabetes, kanker usus besar, dan kegemukan. Tentu saja, kegunaan serat yang sangat penting bagi kesehatan tubuh ini tentunya perlu diketahui secara luas oleh masyarakat.(ANS/Mira Permatasari dan Bambang Triono)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.