Sukses

Polri Apresiasi Toleransi Antarumat Beragama di Sukabumi

Umat Islam dan Nasrani di wilayah itu saling menghormati dan patut diacungi jempol.

Liputan6.com, Jakarta Polres Sukabumi Kota, Jawa Barat mengapresiasi sikap toleransi antarumat beragama yang ditunjukkan oleh warga yang berada di wilayah hukumnya. Umat Islam dan Nasrani di wilayah itu saling menghormati dan patut diacungi jempol.

"Sikap menghargai dan menghormati antarumat beragama warga kami, harus diacungi jempol. Bahkan pengalaman dari tahun ke tahun saat perayaan Natal, umat muslim menghargai warga Nasrani yang beribadah dan merayakan dan sebaliknya saat Ramadan, Idul Fitri maupun hari besar Islam lainnya nonmuslim menghormati," kata Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Rustam Mansur di Sukabumi, Jumat 23 Desember 2016 seperti di Antara.

Pada perayaan Natal 2016 dan Tahun Baru 2017 ini, ratusan personelnya dibantu oleh anggota dari TNI, Satuan Polisi Pamong Praja Sukabumi maupun relawan akan siap siaga. Ratusan hingga ribuan petugas gabungan tersebut diturunkan untuk menjaga kondusivitas saat perayaan hari besar umat Nasrani maupun saat puncak pergantian tahun.

Menurut dia, pengamanan terus diperketat untuk memberikan rasa aman bagi warga yang merayakannya. Walaupun pihaknya optimistis pelaksanaannya akan berjalan kondusif, tetapi peningkatan kewaspadaan tetap perlu dilakukan untuk antisipasi adanya penyusup atau oknum yang ingin mengacaukan kondisi keamanan di wilayah Hukum Polres Sukabumi Kota.

Selain itu, pihaknya mengimbau kepada warga untuk menggiatkan kembali tamu wajib lapor 1x24 jam dan tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum tentu kebenarannya.

"Jika ada orang yang mencurigakan atau melakukan provokasi, agar segera lapor kepada petugas keamanan terdekat untuk segera ditindak lanjuti," tambahnya.

Di sisi lain, Rustam mengatakan untuk antisipasi masuknya jaringan teroris ke wilayah hukumnya, pihaknya secara rutin berkoordinasi dengan tokoh agama dan masyarakat khususnya dalam pemberian pemahaman tentang kelompok radikal.

Aksi terorisme sama sekali tidak dibenarkan baik oleh hukum positif maupun agama. Untuk melakukan pencegahan, pihaknya pun tidak bisa bekerja sendiri, namun informasi dari warga sangat dibutuhkan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini