Sukses

Nusron Wahid: Perempuan 'Pengantin' Bom Bekasi Warning Bagi TKI

Dalam Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) ditekankan bagaimana nilai-nilai Pancasila jadi penangkal ketika menghadapi doktrin terorisme.

Liputan6.com, Jakarta - Salah satu terduga teroris Bekasi yang diamankan tim Densus 88 Polri di Bintara Jaya, Bekasi, Dian Yulia Novi alias DYN adalah perempuan. Ia disiapkan menjadi pengantin bom bunuh diri berdaya ledak tinggi dengan target objek vital nasional.

Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Nusron Wahid membenarkan Dian merupakan TKI yang terdaftar secara resmi di lembaganya. Identitas perempuan kelahiran Cirebon, Jawa Barat itu tercatat lengkap di BNP2TKI.

Nusron mengaku, pihaknya selalu memberikan bekal bagi warga negara Indonesia (WNI) yang hendak bekerja ke luar negeri. BNP2TKI ingin kasus penangkapan Dian oleh Densus 88 Antiteror menjadi pelajaran bagi banyak pihak, terutama para TKI di luar negeri.

"Kami memang sudah sejak lama memberikan warning kepada TKI agar hati-hati, karena memang gerakan ISIS dan teror ini menyasar TKI untuk direkrut," tutur dia.

Tak bergerak sendiri, BNP2TKI juga menggandeng Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dalam memberikan bekal bagi TKI sebelum berangkat ke luar negeri. Bahkan dalam Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP) juga ditekankan bagaimana nilai-nilai Pancasila sebagai penangkal ketika menghadapi doktrin teroris yang mengatasnamakan jihad.

"Hal ini untuk mencegah TKI yang hendak bergabung dengan ISIS atau kelompok-kelompok teroris lainnya," tandas Nusron.

Berdasarkan data BNP2TKI, Dian lahir di Cirebon pada 4 Juli 1985. Perempuan lulusan SMU itu memegang paspor bernomor AN537753 dengan tanggal paspor 26-1-2010 dan nomor visa 571095/62.

Dian saat itu menjadi TKI dengan tujuan Oman, dan diberangkatkan oleh PPTKIS Hijrah Amal Pratama. Di Oman, Dian salah satu terduga teroris Bekasi, bekerja sebagai Women Worker dengan majikan Hamad Saleem Mansour.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini