Sukses

Pemeriksaan DNA Korban Pesawat Polri Jatuh Makan Waktu 3 Hari

Postmortem ketujuh sampel DNA korban pesawat Polri jatuh hingga kini masih dalam proses pemeriksaa

Liputan6.com, Jakarta - Laboratorium Dokpol Mabes Polri telah menerima sampel DNA korban pesawat Polri jatuh di Kepulauan Riau (Kepri) dari pihak keluarga, melalui Tim Disaster Victim Identification (DVI). Dengan data tersebut, tim dokter segera memeriksanya dan hasil akan keluar sekitar tiga hari ke depan.

"Waktu hari pertama itu ada empat potongan tubuh. Dari empat potongan itu sudah dikirim ada tujuh sampel DNA dan baru sampai kemarin. Mudah-mudahan dua hingga tiga hari ini bisa diketahui potongan itu milik siapa," tutur Direktur Eksekutif DVI Polri, Kombes Anton Castilani di Kantor DVI Polri, Jalan Cipinang Baru Bunder, Jatinegara, Jakarta Timur, Rabu (7/12/2016).

Anton menyebut, postmortem ketujuh sampel DNA korban pesawat Polri jatuh itu hingga kini masih dalam proses pemeriksaan. Demikian juga dengan pembandingnya yakni data antemortem, termasuk sampel DNA dari keluarga.

"Sudah di Lab DNA dan sedang dikerjakan juga. Kalau sudah keluar hasilnya, itu baru kita bisa matching antara antemortem dan postmortem ini. Dan kita bisa tentukan empat potongn tubuh itu milik siapa," jelas Anton.

Hanya saja, lanjut Anton, setelah hasilnya keluar, bukan berarti potongan tubuh itu langsung diserahkan ke pihak keluarga korban. "Bukan berarti setelah diketahui dan diidentifikasi bisa langsung dikembalikan ke keluarga. Ini baru empat potongan kan kecil-kecil. Kita kumpulkan dulu sampai operasi besar ini selesai. Sampai tidak ada lagi potongan tubuh yang masuk," terang dia.

Hingga hari ini, dia menyebut masih belum ada lagi korban pesawat Polri jatuh yang ditemukan oleh Tim SAR. Berdasarkan informasi terakhir, ada 11 titik lokasi yang menjadi fokus utama pencarian.

"Yang lain belum. Kemarin info dari Kabasarnas, dari hasil scanning menggunakan sonar itu ada kira-kira 11 titik yang dicurigai sebagai potongan pesawat. Salah satu yang besar itu harapan kita adalah bodi pesawat," Anton menandaskan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini