Sukses

Tes Urine, Satu Supir Bus di Depok Kedapatan Konsumsi Obat Batuk

Berkendara dalam pengaruh obat penenang dianggap membahayakan si sopir dan penumpang.

Liputan6.com, Depok - Salah seorang sopir bus di Terminal Depok kedapatan mengkonsumsi obat penenang. Hal ini diketahui dari hasil tes urine yang dilakukan Polresta Depok, Dinas Pehubungan, dan BNN Kota Depok.

Tes urine dilakukan terhadap 34 sopir Antar Kota dan Antar Provinsi (AKAP), serta Antar Kota dalam Provinsi (AKDP), Sabtu (2/7/2016).

Kapolresta Depok, Kombes Harry Kurniawan mengatakan pemeriksaan kesehatan dan tes urine ini dilakukan guna memberikan rasa aman kepada penumpang yang ingin melakukan mudik lebaran menggunakan angkutan umum.

Dari seluruh pengemudi yang dilakukan tes urin, kata Harry, diketahui satu pengemudi bus terbukti menggunakan obat penenang jenis Benzodiazepin.

"Hanya ada satu sopir yang menggunakan obat penenang. selanjutnya terhadap yang bersangkutan dilakukan pendalaman oleh tim dokter," terang Harry.

Menurut dia, mengendarai kendaraan ketika masih terpengaruh obat penenang bisa mengancam keselamatan, baik diri sendiri maupun penumpang yang dibawannya.

"Berdasarkan pengakuan sopir kandungan obat penenang dalam dirinya karena sebelumnya ia (supir-red) meminum obat batuk," ujar Harry

Untuk itu, sementara ini supir yang terbukti menggunakan obat penenang dilarang membawa angkutan umum hingga pengaruh obat penenangnya hilang.

"Yang bersangkutan sudah kami beri vitamin agar kondisinya membaik," tutur Harry.

Ditempat yang sama, petugas dari Dinas Perhubungan dan Satuan Lalu Lintas Polresta Depok juga melakukan pengecekan terhadap angkutan yang digunakan ketika mudik lebaran nanti. Hal itu guna memastikan armada layak digunakan

"Yang dicek itu mulai tampilan dari luar misalnya wifernya, lampu sen, lampu besar, lampu belakang. Dicek juga di dalamnya seperti peralatan kesehatan, alat darurat ketika terjadi kecelakan, ban, dan rem," kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Depok, Gandara Budiana.

Dari pemeriksaan itu, diketahui sekitar 150 armada yang akan menangkut penumpang mudik dalam kondisi layak berangkat.

"Sudah diperiksa semuanya dari rem sampai lampu-lampunya," kata Gandara.

 

**Ingin mendapatkan informasi terbaru tentang Ramadan, bisa dibaca di sini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.