Sukses

Usai Ancam Bom, Izul Curhat Lagi Jomblo ke Sekuriti Siemens

Pria misterius itu menelepon Kantor Siemens secara berulang-ulang. Namun, obrolan pelaku semakin ngelantur dan berisi curhatan.

Liputan6.com, Jakarta - Kantor Siemens di Jalan TB Simatupang, Jagakasa, Pasar Minggu, Jakarta Selatan mendapat ancaman bom. Ancaman tersebut berasal dari telepon yang tersambung ke call center Kantor Siemens pada Kamis 28 April 2016 malam.

Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta membenarkan adanya ancaman tersebut. Dia mengatakan sang penelepon mengaku bernama Izul alias Bejo.

"Betul (ada ancaman bom di Kantor Siemens). Pelaku menelepon call center yang diterima oleh salah seorang sekuriti bernama ‎Syahroni," ujar Purwanta saat dikonfirmasi Liputan6.com, Jakarta, Jumat (29/4/2016).

Menurut dia, sekitar pukul 18.30 WIB, Syahroni menerima telepon dari Bejo. Pada pembicaraan itu, pelaku tiba-tiba mengancam akan meledakkan kantor yang ada sisi Jalan Raya TB Simatupang, Jakarta Selatan itu.

"Isi ancamannya begini, 'besok Kantor Siemen akan dibom, kalian hati-hati, saya tidak main-main'," tutur Purwanta menirukan ucapan pelaku.

Pria misterius itu menelepon call center Kantor Siemens secara berulang-ulang hingga pukul 23.50 WIB. Durasi panggilannya pun cukup lama, yaitu berkisar 1 jam tiap panggilan.

Berdasarkan keterangan Syahroni, obrolan pelaku semakin lama semakin ngelantur.‎ Alih-alih membuat ketakutan dengan ancaman bom, pelaku justru cerita panjang lebar soal permasalahan pribadinya, seperti soal ekonomi, percintaan, terlalu lama menjomblo, dan sebagainya.

"Makin lama obrolan pelaku dengan sekuriti sudah bukan soal ancaman bom, tapi lebih bersifat curhatan yang tidak jelas," ucap Purwanta.

‎Meski pelaku terkesan seperti tengah mengalami gangguan kejiwaan, Syahroni tak menganggap remeh ancaman itu. Syahroni bersama sekuriti lainnya pun melaporkan kejadian tersebut ke petugas Polsek Pasar Minggu, Jakarta Selatan pukul 23.00 WIB.

‎Polisi yang menerima laporan langsung menerjunkan 66 personel gabungan untuk menyisir adanya bahan peledak di sekitar lokasi. Puluhan aparat yang terjun itu meliputi 8 personel identifikasi, 11 personel Gegana, 26 personel Reskrimum Polda Metro Jaya, 12 personel K9 Mabes Polri, dan sejumlah anggota TNI.

‎Namun setelah disisir hingga pukul 02.30 WIB, Jumat (29/4/2016), petugas tidak menemukan bahan peledak apapun di lokasi. Kantor Siemens pun dinyatakan aman dari bom.

Meski begitu, polisi tetap mengusut kasus yang meresahkan ini hingga tuntas.‎ Polisi masih terus memburu pelaku. Pelaku akan dijerat dengan UU Terorisme.

"Masih kita selidiki, kita dalami. Pelaku bisa saja kita jerat dengan UU Terorisme. Ini penting untuk diperhatikan masyarakat, bahwa jangan main-main dengan ancaman bom, meskipun itu bercanda karena bisa meresahkan masyarakat," Purwanta memungkas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini