Sukses

Ahok: Gotong Royong Bukan Hanya Kerja Bakti

Ahok menilai, budaya gotong royong tidak akan hilang karena keberadaan PPSU.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menyoroti keberadaan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Djarot menilai, keberadaan PPSU malah mengikis budaya gotong royong.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai, ada yang salah dari pernyataan Djarot. Dia yakin maksud Djarot sebenarnya bukan seperti itu.

"Saya kira Pak Djarot tidak bermaksud bicara seperti itu. Karena PPSU saya keluarkan di bulan Juni 2015, saya keluarkan pergub, dia itu sudah ada Pak Djarot. Dan Pak Djarot sangat mendukung," kata Ahok di kantor BPJS Ketenagakerjaan, Jakarta, Minggu (17/4/2016).

 

Ahok menilai, budaya gotong royong tidak akan hilang karena keberadaan PPSU. Lagipula, tidak mungkin warga Jakarta diminta kerja bakti setiap hari untuk membersihkan wilayah mereka masing-masing. Di situ peran PPSU dibutuhkan untuk menjaga kebersihan Jakarta setiap hari.

"Gotong royong kita lakukan enggak? Kita lakukan kok tiap minggu, tiap hari libur. Dipimpin siapa? Dipimpin lurah. Dan yang paling nyata gotong royong itu apa? Bukan cuma kerja bakti loh gotong royong itu, ada BPJS. Istilah gotong royong itu bukan cuma kerja bakti," jelas dia.

Ahok mengakui beberapa tempat di Jakarta memang budaya kerja bakti sudah tidak ada. Tapi untuk menjaga gotong royong tidak harus kerja bakti. Banyak bentuk lain yang identik dengan gotong royong.

"Memang Jakarta di kompleks perumahan yang terlalu mewah, enggak ada kerja bakti. Tapi kumpul-kumpul ada acara mereka juga gabung. Bawa makanan bareng ya kan. Itu juga bagian dari gotong royong. Jadi saya kira Pak Djarot bukan seperti itu. Soalnya Pak Djarot ikut kok, beliau ikut saya yang mengeluarkan ide PPSU," pungkas Ahok.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.