Sukses

Wagub Djarot: Kantong Plastik Tidak Lagi Gratis, Bayar Rp 5.000

Kebijakan kantong plastik berbayar ini berlaku mulai hari ini.

Liputan6.com, Jakarta - Hari ini merupakan puncak perayaan Hari Peduli Sampah Nasional. Masyarakat pun melakukan aksi pungut sampah, seperti kantong plastik, secara serentak di Jakarta, Makassar, Bandung, Surabaya, dan Balikpapan. Khusus di Ibu Kota, kegiatan ini dilakukan di area car free day (CFD).

Pada kesempatan ini, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan penggunaan kantong plastik atau biasa dikenal sebagai tas kresek, tidak lagi gratis. Tiap penggunaan dikenakan biaya Rp 5.000.

"Sebagian basar sampah kita kantong plastik, tas kresek. Tas kresek ini harus berbayar. Baik di pasar tradisional atau retail modern. Mereka harus bayar paling tidak Rp 5.000, jika mau beli tas kresek ini," tegas Djarot, di Jakarta, Minggu (21/2/2016).

Keputusan itu diambil mengingat dari 7 ribu ton sampah yang diproduksi tiap hari di DKI Jakarta, mayoritas merupakan sampah kantong plastik. Sampah tersebut membutuhkan waktu 500 tahun untuk terurai.

‎Djarot menuturkan kantong plastik berbayar ini sudah uji coba sejak bulan lalu. "Akan dibahas jadi pergub atau perda. Saya inginkan jakarta punya kantong plastik berbayar. Bring your own bags. Supaya betul menghargai dan tak buang sampah sembarangan," tutur Djarot.

Dia pun meminta para pedagang untuk tidak lagi memanjakan para pembeli dengan memberikan kantong plastik gratis.

Acara yang digelar di CFD ini dihadiri, antara lain ‎Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Agraria dan Tata Ruang Ferry Mursyidan Baldan, dan Kepala Staf Presiden Teten Masduki.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.