Sukses

Top 3: FPI Sweeping Bupati Purwakarta di Jakarta Bikin Ahok Marah

Kemarahan Ahok terkait sweeping FPI atas kedatangan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ke Jakarta menjadi berita terpopuler.

Liputan6.com, Jakarta - Kedatangan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ke Jakarta mendapat penolakan dari Front Pembela Islam (FPI). FPI datang ke Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, dan men-sweeping kendaraan yang ditumpangi Dedi.

Kabar itu menjadi berita yang paling menyedot perhatian pembaca Liputan6.com sepanjang Kamis, 31 Desember 2015. Selain itu, berita salah tangkap Densus 88 di Solo juga turut menyita perhatian.

Berikut berita terpopuler yang dirangkum dalam Top News:


1. FPI Sweeping Bupati Purwakarta di Jakarta Bikin Ahok Naik Pitam


Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama geram dengan harga barang di JakBook dan Edu Fair 2015 lebih mahal dari harga pasaran, Jakarta, Senin (27/7). Ahok menghimbau agar warga tidak lagi belanja dipameran tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kedatangan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi ke Jakarta mendapat penolakan dari Front Pembela Islam (FPI). FPI datang ke Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, dan men-sweeping kendaraan yang ditumpangi Dedi.

Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pun marah mendengar adanya sweeping itu. Seharusnya, kata dia, siapa pun boleh datang ke Jakarta.

"Saya pribadi pikir itu enggak benar gitu, lo. Mana boleh sih di-sweeping langsung harus disuruh pulang, iya dong. Kalau saya enggak akan disuruh pulang, tapi dia pulang ya sudah," ujar Ahok di Balai Kota, Jakarta, Rabu (30/12/2015).


Ahok menegaskan tak akan pulang jika kejadian itu menimpa dirinya. "Cuma dia enggak mau ribut karena bukan tempat dia, jadi dia hormat, jadi saya kenal baik. Dia mungkin pikir enggak mau ribut di Jakarta," ujar Ahok.

Selengkapnya..

2. Kronologi Salah Tangkap Densus 88 di Solo

Galih dan Nur, korban salah tangkap Densus 88 di Solo

Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror menangkap 4 orang di Solo pada Selasa 29 Desember 2015. Namun ternyata 2 di antaranya menjadi korban salah tangkap. Untuk itu, mereka menuntut Densus melakukan rehabilitasi nama 2 korban salah tangkap itu.

Dua orang yang merupakan korban salah tangkap Densus 88 bernama Ayom Panggalih dan Nur Syawaludin. Saat proses penangkapan, kedua orang itu mendapatkan perlakukan yang kurang manusiawi oleh pihak Densus. Bahkan, mereka sempat ditodong pistol oleh pasukan antiteror tersebut.

"Tiba-tiba ada mobil yang memepet saya. Waktu itu saya naik motor akan menuju masjid kebetulan saat itu sudah adzan dhuhur. Setelah dipepet, langsung mereka menangkap saya. Ketika saya bilang, salahnya apa. Kemudian mereka mengeluarkan pistol dan bilang dari Densus 88," kata Nur Syawaludin di Masjid Baitussalam, Tipes, Solo, Rabu 30 Desember 2015.

Selengkapnya..

3. Ini 6 Kemewahan Perpustakaan UI yang Menuai Kritik Pedas

 

Donanta mengaku, ketika dana pembangunan perpustakaan UI habis, Gumilar memerintahkan anak buahnya mengajukan proposal ke Ditjen Dikti.


Pemandangan ratusan hingga ribuan buku yang tertata rapi di rak perpusatakaan kampus atau sekolah adalah hal yang biasa. Namun, gambaran itu tidak akan didapti jika memasuki perpustakaan Universitas Indonesia (UI) yang berada di Depok, Jawa Barat.

Jika baru pertama kali mengunjungi perpustakaan ini, maka pengunjung akan disuguhkan pemandangan yang mencengangkan.

Bisa dipastikan, pengunjung yang baru pertama kalinya datang, akan merasakan nuansa yang tidak menunjukan tengah berada di perpustakaan, namun seperti berada di pusat perbelanjaan atau di mall.

Bagaimana tidak, perpustakaan yang konon disebut sebagai perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara ini, memiliki sejumlah fasilitas yang cukup terbilang mewah. Bahkan hingga saat ini tidak akan didapatkan di perpustakaan kampus lainnya.

Selengkapnya..

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.