Sukses

Di Tengah Kisruh Setnov, Prabowo-Ical Kompak Hadiri Deepavali

Hashim sebagai Ketua Dewan Gema Sadhana mengapresiasi kedatangan para tokoh yang notabene bukan beragama Hindu, Budha, atau kepercayaan.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah kisruh kasus yang melibatkan Ketua DPR Setya Novanto, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Golkar (versi Munas Bali) Aburizal Bakrie atau Ical tampak kompak, menghadiri perayaan Hari Raya Hindu Deepavali.

Acara itu digelar di Puri Agung Hotel Sahid Jaya, Jakarta Sabtu malam. Ical mengenakan batik bernuansa hitam kuning. Sedangkan, Prabowo mengenakan setelan jas hitam yang membalut kemeja putih dan dasi merah.

Beberapa tokoh nasional juga tampak hadir. Sebut saja Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj, Rahmawati Soekarno Putri, anggota Wantimpres Sidarto Danusubroto, dan Hashim Djojohadikusumo.

Dalam sambutannya, Hashim sebagai Ketua Dewan Gema Sadhana mengapresiasi kedatangan para tokoh yang notabene bukan beragama Hindu, Budha, atau aliran kepercayaan. Ini menunjukan perbedaan tidak akan memecah kebersamaan sebagai bangsa.

"Sesuai tema malam ini, kita bukan satu community but we are family. Kita bersatu teguh, dalam bingkai Bhineka Tunggal Ika kita berbangga. Pancasila dan ini adalah salah satu kebangsaan bagi saya sebagai orang Indonesia," kata Hashim, Jakarta, Sabtu 21 Noveber 2015.

"Apa pun partainya, malam mereka semua datang. Tidak hanya dari Golkar dan Gerindra, tapi juga dari PDIP Bapak Sidarto, beliau mantan ketua MPR dan juga ajudan terakhir Proklamator. Terima kasih Pak Darto telah datang," sambung dia.

Hashim mengatakan, Deepavali merupakan Hari Raya Hindu, tapi di Indonesia belum mendapat tempat dengan menjadikan hari libur.

"Kami berharap Presiden Jokowi dapat melihat apresiasi masyarakat Hindu di Indonesia akan kerinduan mendapatkan libur Hari Raya Deepavali, seperti saat menjadi Gubernur DKI Jakarta. Agar umat Hindu bisa menjalankan ibadah di hari raya itu," tutup Hashim.


Irit Bicara

Usai menghadiri acara ini, Prabowo memilih buru-buru meninggalkan ruangan. Dia memilih irit bicara saat sejumlah awak media menanyakan kasus yang menjerat Ketua DPR Setya Novanto.

Purnawirawan jenderal bintang 3 itu menyerahkan kasus dugaan pencatutan nama yang melibatkan Setya Novanto, kepada prosedur yang sudah ada.

"Kan sudah jelas, semua kita serahkan kepada prosedur yang berlaku," ucap Prabowo.

Untuk membahas masalah ini, dia sempat mengumpulkan para pimpinan partai Koalisi Merah Putih (KMP) di kediamannya di Bogor. Hanya saja mantan Danjen Kopassus itu enggan mengungkapkan isi pertemuan itu.

"Nanti kita pelajari (kasusnya)," lanjut Prabowo, seraya mempercepat langkahnya menuju mobil Lexus putih bernopol B 17 GRD itu.

"Terima kasih ya," tutup Prabowo.

Belakangan beredar dugaan anggota DPR berinisial SN mencatut nama Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla (Jokowi-JK), untuk perpanjangan kontrak PT Freeport Indonesia. Bahkan, pencatutan nama tersebut disebut-sebut untuk meminta saham kepada perusahaan tambang Amerika Serikat itu.

Ketua DPR Setya Novanto yang disebut-sebut sebagai anggota dewan yang berinisial SN itu, membantah tudingan miring itu. Menurut dia, pihaknya sebagai pimpinan anggota parlemen sangat menjaga etika.

Dugaan pencatutan nama Jokowi-JK tersebut telah dilaporkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ke Majelis Kehormatan Dewan (MKD) DPR. Hingga kini laporan tersebut sedang ditangani MKD. (Rmn/Ron)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini