Sukses

Waspada, Banjir dan Angin Kencang Bersiap Terjang Jambi

Ada banyak pertumbuhan awan yang mengarah dan menyebar di seluruh wilayah Provinsi Jambi.

Liputan6.com, Jakarta - Usai dilanda kabut asap pekat selama 3 bulan lebih, Jambi kini tengah bersiap menghadapi bencana banjir dan angin kencang. Ini di prediksi berlangsung selama beberapa bulan ke depan.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Jambi meminta masyarakat mewaspadai kemungkinan banjir dan angin kencang. Ini terlihat dari curah hujan yang mulai meningkat.

Prakirawan BMKG Provinsi Jambi, Dian Anggraini mengatakan, peralihan musim dari kemarau ke musim hujan sudah terjadi. Ada banyak pertumbuhan awan yang mengarah dan menyebar di seluruh wilayah Provinsi Jambi.

"Hujan terjadi dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat. Ini dimulai pada dasarian kedua bulan November. Biasanya, hujan juga disertai dengan angin kencang," ujar Dian di Jambi, Senin (16/11/2015).

Menurut dia, dalam 1 pekan ke depan, hujan akan terjadi di seluruh wilayah Provinsi Jambi hampir merata setiap hari. Hujan tersebut disertai dengan angin kencang.

Sementara, untuk curah hujan sejak sepekan terakhir, belum mencapai 50 mili meter namun baru mencapai 28 mili meter. Meskipun demikian, genangan air berujung banjir bisa saja terjadi jika ada saluran air yang tersumbat.

"Untuk itu, warga diharapkan menjaga lingkungan dan tidak membuang sampah pada tempat-tempat yang biasanya dialiri air. Sehingga aliran air tidak tersendat," jelas Dian.

Sementara itu, penjaga alat pengukur debit air Sungai Batanghari di kawasan Kota Jambi, Syahrudin mengatakan, ketinggian air sungai Batanghari saat ini masih di bawah normal. Sehingga belum ada kemungkinan banjir akibat meluapnya sungai terpanjang di Sumatera itu.

"Ketinggian air hari ini 7,65 meter. Normalnya itu 9 meter," kata Syahrudin.

Menurut Syahruddin, semenjak mulai hujan hampir 2 pekan terakhir, belum memberikan pengaruh signifikan terhadap ketinggian air di Sungai Batanghari. Pergerakan tingginya air masih lambat.

"Hari ini naik 15 sentimeter dari hari sebelumnya. Debit air itu memang terus naik tapi masih pelan," ujar dia.

Ia menambahkan, ketinggian air yang perlu diwaspadai adalah ketika sudah bergerak ke angka belasan meter. Biasanya jika ketinggian air sudah menjadi 12-13 meter lebih, maka pemukiman warga di daerah pinggiran sungai Batanghari sudah mulai tergenang air.

"Berkaca dari tahun sebelumnya, ketinggian air sungai Batanghari mulai naik secara drastis pada bulan Desember. Hingga pada bulan Januari, kemungkinan banjir akibat luapan sungai Batanghari tak bisa dihindari," kata Syahruddin. (Nil/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini