Sukses

Peneror Paris: Ini untuk Suriah

Serangan beruntun ini adalah yang kedua kalinya setelah penyerangan teroris yang dilakukan oleh ekstrimis di kantor majalah Charlie Hebdo.

Liputan6.com, Paris - Jumlah korban yang tewas dalam aksi teror di beberapa tempat di Kota Paris, Prancis, terus bertambah. Saat ini dilaporkan setidaknya ada 158 orang meninggal dunia dalam insiden mengerikan itu.

Peristiwa tragis tersebut terjadi di pusat Kota Paris, Prancis, pada Jumat, 13 November 2015 malam waktu setempat.

Korban tewas paling banyak adalah saat aksi penembakan di gedung konser Bataclan. Ketika itu band asal Amerika Serikat, Eagles of Death Metal, bermain di depan penonton yang penuh sesak.

Saksi mata kepada stasiun TV Prancis BFMTV mengatakan orang-orang bersenjata yang menyerang Bataclan telah berteriak, "Ini untuk Suriah!" sebelum melepaskan tembakan.

Seorang saksi bernama Anna yang tinggal dekat Bataclan mengatakan mereka mendengar tembakan. Dengan suara gemetar dia mengatakan kepada BFMTV, "Kami melihat orang-orang berjalan dan orang-orang dengan senjata. Seluruh daerah tertutup. Kami tidak tahu apa yang terjadi di sini. Oh my God, ada mayat. Ini mengerikan," ujarnya seperti dilansir The Guardian, Sabtu (14/11/2015).

Sementara saksi mata lainnya di Rue de Charonne, pelanggan di Restoran Carillon, mendengar ledakan sekitar pukul 09.20 waktu setempat. Dia sempat mengira itu adalah petasan.

Para saksi mata mengatakan seorang pria kemudian muncul dan melepaskan tembakan pertama di bar dan kedua di sebuah restoran Vietnam, Petit Cambodge. Teroris itu kemudian dilaporkan telah memasuki Le Carillon dan melepaskan banyak tembakan.

Serangan beruntun ini adalah yang kedua kalinya setelah penyerangan teroris yang dilakukan oleh ekstrimis Islam di kantor majalah Charlie Hebdo dan supermarket halal di Paris pada Januari lalu. Pada peristiwa itu 20 orang dilaporkan tewas, di antaranya 3 orang bersenjata.

Dunia mengutuk serangan ini. Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan dia tak ingin berspekulasi tentang siapa yang melakukan serangan. Namun dia mengatakan Amerika siap membantu mengungkap pelaku teror ini.

"Mereka yang berpikir mereka bisa meneror Prancis atau nilai-nilai, mereka salah," ujar Obama.

Sementara Perdana Menteri Inggris David Cameron mengatakan dia terkejut dengan peristiwa ini. "Pikiran dan doa kami dengan orang-orang Prancis. Kami akan melakukan apa pun yang kami bisa kami buat untuk membantu," kata dia.

Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan dia sangat terguncang oleh berita dan gambar dari Prancis. (Nil/Bob)**

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini