Sukses

Menteri Koperasi: Sudah Teruji pada 1998, UKM Solusi Saat Krisis

Koperasi dan UKM diharapkan dapat menjadi tulang punggung dan roda penggerak perekonomian nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi perekonomian Indonesia yang melemah akibat imbas dari perekonomian global memaksa pemerintah untuk terus bergerak aktif mengantisipasi permasalahan yang terjadi. Salah satu hal yang dilakukan adalah penguatan perekonomian mikro dengan menggandeng para pelaku usaha kecil menengah (UKM) dan koperasi untuk terus menggerakkan roda perekonomian rakyat.

Koperasi dan UKM diharapkan dapat menjadi tulang punggung dan roda penggerak perekonomian nasional. Hal ini dikatakan oleh Menteri Koperasi dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga melalui perbincangan dengan Liputan6.com.

"Ya sudah pasti kalau ada krisis dan terjadi pelemahan seperti ini, UKM menjadi backbone (tulang punggung) ekonomi Indonesia," tutur Puspayoga seperti ditulis Jumat (9/10/2015).

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pemerintah juga sedang berupaya membangun koperasi yang berkualitas dengan penambahan jumlah anggota serta pembuatan database anggota koperasi.

"Program kita untuk koperasi adalah bagaimana kita membangun koperasi yang berkualitas. Maksudnya, tidak badan koperasi yang banyak, namun jumlah anggotanya yang diperbanyak. Jadi kalau jumlah anggotanya banyak, maka jumlah omzet meningkat," jelas Puspayoga.

Puspayoga juga menuturkan bahwa sebelumnya terdapat 209.000 jumlah koperasi di Indonesia. Namun melalui database yang dibuat baru terungkap 62.000 koperasi yang tidak aktif yang akhirnya dikeluarkan dari database koperasi yang ada.

"Sekarang tinggal 147.000 koperasi yang kita bina dan diberikan nomor induk," beber Puspayoga.

Bagaimana strategi Kementerian Koperasi dan UKM ke depan, terutama menghadapi kondisi perekonomian saat ini? Simak selengkapnya wawancara khusus dengan Menkop dan UKM Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yang dipandu David Rizal dalam video berikut:

(Vna/Ndw/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.