Sukses

ICW: DPRD DKI Jakarta Mau Kunker Apa Wisata?

Peneliti ICW Donal Fariz mengangap pengajuan tersebut tidak masuk akal. Harusnya Dewan dari daerah lain yang belajar pada Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - Pengalokasian dana kunjungan kerja yang diajukan DPRD DKI Jakarta ke Bali hingga 12 kali dinilai tidak wajar. Kunker sebanyak itu malah lebih pantas disebut wisata.

Peneliti Indonesia Corruuption Watch (ICW) Donal Fariz mengangap pengajuan tersebut tidak masuk akal. Harusnya Dewan dari daerah lain yang belajar pada Jakarta.

"Kalau destinasinya Bali, itu bukan kunker, tapi wisata namanya. DPRD DKI itu tidak layak kunker atau study banding ke mana pun," ujar Donal Fariz saat dikonfirmasi, Kamis (8/10/2015).

Kunjungan kerja DPRD DKI Jakarta ini, kata Donal, dinilai tidak memiliki rasa empati kondisi ekonomi Indonesia yang sedang sulit. Sebab bagaimanapun, Jakarta sebagai Ibukota merupakan barometer ekonomi Indonesia.

"Kunker itu bukan solusi. Sudah seharusnya daerah lain belajar ke Jakarta. Ini jelas pemborosan," pungkas Donal Fariz.

Dalam Rencana Kerja dan Anggaran (RKA), anggota DPRD DKI Jakarta mengajukan dana untuk perjalanan dinas ke 4 negara dan 12 kali kunjungan kerja ke Bali. Angkanya pun terbilang cukup fantastis, masing-masing Rp 1,120 miliar dan Rp 14 miliar. (Dms/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.