Sukses

PM Najib Razak: Kami Tak Akan Biarkan Orang Hancurkan Malaysia

Najib meminta semua pihak untuk bersatu mengatasi persoalan ini.

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Gelombang unjuk rasa menghantam Malaysia. Massa yang menamakan diri Bersih itu menuntut Perdana Menteri Malaysia Najib Razak untuk mundur dari jabatan lantaran terkait skandal keuangan yang menimpanya.

Menanggapi hal itu, seperti dikutip Bernama, Minggu (30/8/2015), Najib menyatakan penyesalan atas tindakan beberapa kelompok yang dianggap menabur benih perselisihan dan permusuhan pada peringatan kemerdekaan negara itu.

Karena itu, pihaknya akan mengambil tindakan tegas atas aksi demonstrasi tersebut. Ia tak akan membiarkan orang menghancurkan Malaysia.

"Memang, kami tidak akan pernah membiarkan siapa pun dari dalam maupun dari luar untuk merusak atau menghancurkan semua yang telah kita bangun selama ini," ucap Najib saat menyampaikan pesan pada Hari Kemerdekaan Malaysia 2015 di Kuala Lumpur Convention Center.

Najib meminta semua pihak untuk bersatu mengatasi persoalan ini. Karena dengan kesatuan, negara akan menjadi solid.

"Mari kita semua ingat, jika kita tidak bersatu, kehilangan solidaritas dan kohesi kami, semua masalah tidak akan terselesaikan, dan segala sesuatu yang kita telah susah payah dibangun akan hancur begitu saja," tukas dia.

Demonstran yang menamakan diri Bersih, sebelumnya menyerukan warga untuk turun ke jalan di Kuala Lumpur, Kinabalu, dan Kuching. Petugas keamanan berjaga ketat di seantero kota. Perhatian mulai tertuju kepada kemungkinan adanya intervensi tentara dalam aksi demo tersebut.

Unjuk rasa ini terkait tuduhan kepada PM Najib yang diduga telah menggelapkan US$ 700 juta atau senilai Rp 9,8 triliun dari Sovereign Wealth Fund. Namun Najib menyangkal dugaan tersebut. Dia mengatakan, dana yang diterima di akun pribadinya adalah sumbangan politik dari pihak asing. (Ali/Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini