Sukses

Ahok: Gila Enggak Kalau Ngomong Pendidikan Diterjemahin Beli Heli

Menurut Ahok, kejanggalan pengadaan UPS sudah tidak bisa terelakkan.

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak habis pikir dengan anggota DPRD dalam memandang kasus uninterruptible power supply (UPS). Sampai-sampai akan meminta keterangan dari dirinya.

Menurut Ahok, kejanggalan pengadaan UPS sudah tidak bisa terelakkan. Pada Kebijakan Umum APBD dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2015 dengan Ketua DPRD lama Ferrial Sofyan, sudah disepakati berbagai program prioritas yang masuk dalam APBD Perubahan 2014.

Program itu, lanjut Ahok, adalah penanganan sampah, pembelian alat berat, dan truk sampah. Belum lagi soal pemberian public service obligation (PSO) pada PT Transjakarta agar tiket murah.

"Ada enggak pendidikan? Enggak ada. Jadi sebetulnya APBD-P tiba-tiba muncul dianggap hal yang mendesak atau hal unggulan itu dari mana? Unggulan sekolah itu rehab 47 persen sekolah DKI yang hancur. Dari mana UPS masuk? DPRD enggak mau mengakui kalau mereka yang masukin karena enggak ada e-budgeting," jelas Ahok di Balaikota, Jakarta, Jumat (31/7/2015).

Ahok pun menunggu hingga APBD 2015 dan terbukti. Tidak ada dalam KUA-PPAS pengadaan UPS. Tapi, nyatanya proyek itu tepat masuk dalam APBD 2015.

Ahok lalu mengirim surat kepada Kemendagri untuk menjelaskan dengan rinci kepada DPRD setiap kegiatan yang masuk dalam APBD. Dengan begitu, terlihat anggaran yang dialokasikan dalam setiap kegiatan.

"Saya dulu ngomong gelondongan saja, kamu masih berani keluar UPS, padahal ngomong gelondongan, enggak ngomong pendidikan. Gila enggak? Kalau saya ngomong pendidikan, nanti bisa kamu terjemahin beli pesawat helikopter juga boleh asal buat sekolah," tegas Ahok.

"Saya mau buat perincian pendidikan apa? Disebutin semua supaya jangan sampai meleset lagi deh. Dia bilang terlalu detail. Kalau gitu tanya Mendagri deh siapa yang bener. Saya yang bener apa dia (DPRD)," sambung dia.

Karena itu, Ahok sangat menunggu panggilan dari DPRD untuk dirinya. Dengan begitu, dia bisa dengan leluasa menjelaskan alur kejanggalan itu.

"Kalau mereka panggil saya, maka saya demen banget supaya ketahuan nih oknum-oknum DPRD itu gobloknya minta ampun yang nuduh seperti itu. Jadi saya bisa buktikan," tutup Ahok. (Tnt/Sss)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini