Sukses

Seorang Penikam Anggota TNI di Gowa Tertangkap

Polisi masih melakukan pendalaman terhadap kasus pengeroyokan tersebut dari terduga.

Liputan6.com, Jakarta - Dua anggota TNI menjadi korban penikaman oleh kelompok orang tidak dikenal di area parkir Lapangan Syech Yusuf, di Jalan Mesjid Raya, Kelurahan Sungguminasa, Kecamatan Sombaopu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan. Pengusutan kasus ‎pengeroyokan dan penikaman terhadap anggota TNI AD ini mulai menemui titik terang.

Kepolisian setempat berhasil menangkap 1 orang yang diduga pelaku pengeroyokan tersebut.

"‎Sementara sudah ada 1 orang sipil berhasil ditangkap. Terduga saat kejadian ditemukan tengah membawa senjata tajam di sekitar lokasi," ungkap Panglima Komando Cadangan Strategis TNI Angkatan Darat (Pangkostrad), Letnan Jenderal Mulyono, di Media Center Makostrad, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Senin (13/7/2015).

Namun, Mulyono mengaku belum bisa menyimpulkan motif penikaman anggotanya. ‎Saat ini polisi masih melakukan pendalaman terhadap kasus pengeroyokan tersebut. Polisi juga tengah menggali keterangan dari terduga pelaku yang berhasil diamankan.

Sebelumnya, 2 anggota TNI ditikam oleh kelompok orang tidak dikenal. Mereka ditikam pukul 01.30 Wita, Minggu (12/7/2015).

Keduanya dari Kesatuan Yonif 433 Kostrad dan Brigif 3 Kostrad bernama Pratu Aspiring Mallobasang serta Pratu Rahman Faturrahman.

Pukul 21.00 Wita, Pratu Rahman meninggalkan Asrama Brigif 3 Kostrad dengan tujuan menemui istrinya yang berada di Dusun Bontorea, Desa Pallangga, Kecamatan Pallangga, Kabupaten Gowa, Sulsel‎. Tapi dia mampir ke Mal M'Tos Makassar, Jalan Perintis Kemerdekaan, untuk membeli pakaian anaknya.

Usai berbelanja, Pratu Rahman melanjutkan perjalanan dan berhenti di Lapan‎gan Syech Yusuf Discovery di Jalan Masjid Raya Sungguminasa untuk membeli nasi kuning.

Pratu Rahman bertemu dengan rekannya Pratu Aspiring Mallobasang yang sejak awal sudah berada di lokasi tersebut.‎ Selang beberapa menit, tiba-tiba sekelompok orang tidak dikenal berjumlah 20 orang mendatangi keduanya.

Seorang di antaranya mencabut badik lalu menikam perut Pratu Rahman. Korban dan Pratu Aspiring tetap melakukan perlawanan setelah peristiwa itu.

Namun, jumlah pelaku yang lebih banyak membuat keduanya tidak berdaya dan meloloskan diri. Tapi pelaku tetap mengejar dan menikam punggung salah satu korban, Pratu Aspiring, sebanyak 3 tusukan. (Bob/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.