Sukses

Kronologi Pencabulan Sopir Angkot kepada Penumpangnya di Jaksel

Kurang dari 24 jam setelah NA melaporkan, Mapolres Metro Jakarta Selatan akhirnya meringkus DA di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan.

Liputan6.com, Jakarta - Mapolres Metro Jakarta Selatan mengungkap kasus pencabulan yang dilakukan sopir tembak angkutan kota atau angkot D01, jurusan Pamulang-Kebayoran, kepada penumpang yang mencarter angkotnya ke rumah.

Kapolres Jakarta Selatan Kombes (Pol) Wahyu Hadiningrat mengatakan, tindakan asusila ini dilakukan pada Sabtu 20 Juni dini hari, ketika penumpang berinisial NA (21) duduk di samping pelaku atau sopir angkot cadangan itu, DA (35).

"Korban naik angkot dari Gandaria City Jumat (19 Juni) untuk pulang ke Pasar Rebo. Angkot tersebut dicarter oleh korban, dan korban duduk di sebelah sopir. Angkot pun bertolak menuju jalan Fatmawati," ujar Wahyu kepada Liputan6.com, Senin (22/6/2015).

Upaya pencabulan NA sempat terjadi ketika angkot berhenti di jalan layang TB Simatupang. Namun pintu angkot tidak dapat dibuka saat perempuan malang itu berusaha membebaskan diri.

"Pintu terkunci semua. Korban sempat ingin keluar, tapi tidak bisa. Lalu sopir melajukan kendaraan ke arah Ranco, sebelum putar balik ke arah Jagakarsa," papar dia.

Untuk melancarkan tindakan bejatnya itu, DA pun mengancam NA menggunakan sebilah pisau untuk menakut-nakuti. Pisau itu disimpan di dalam dashboard mobil.

"Sempat tarik-tarikan di situ. Akhirnya pelaku memutarbalik kendaraannya, dan mencabuli korban di Taman Jagakarsa. Pengakuannya 8 menit dicabuli dan berhenti saat ada sepeda motor lewat," jelas dia.

Kurang dari 24 jam setelah NA melaporkan, Mapolres  Metro Jakarta Selatan akhirnya meringkus DA di bilangan Ciputat, Tangerang Selatan, berdasarkan nomor kendaraan yang masih dihafal NA.

"Nomor kendaraannya B 1403 VTX dan korban dengan inisial NA masih hafal. Tidak sampai sehari langsung diringkus oleh tim kami di Ciputat," terang dia.

Dari penangkapan ini, polisi mengamankan sejumlah barang bukti yang akan memperkuat penyidikan. Keamanan pun ditingkatkan untuk mencegah kejadian yang sama terulang.

"Barang bukti yang kita amankan antara lain kendaraan yang digunakan, kunci roda, dan pakaian. Kita gencarkan patroli rutin terutama di jam-jam rawan," pungkas Wahyu. (Rmn/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini