Sukses

Haji Lulung: Es Kenong Pake Roti, Kalau Ngomong Hati-hati

Haji Lulung tak sepakat dengan penilaian Ahok.

Liputan6.com, Jakarta - Ahok menduga, sejumlah pejabat ikut menggunakan jasa prostitusi artis yang tengah marak. Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama itu curiga, para pejabat menggunakan jasa haram tersebut dengan uang hasil korupsi.

Namun Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Abraham Lunggana tak sepakat dengan penilaian Ahok. Pria yang karib disapa Haji Lulung itu menyatakan, seharusnya Ahok tak asal tuding.

"Saya enggak mau komentarin Ahok lagi yah. Kalau soal tanya Ahok, tanya yang lain, jangan gue. Tapi janganlah menuduh orang sembarangan kalau cukup bukti," kata Lulung saat dihubungi di Jakarta, Rabu (13/5/2015).

Politisi PPP itu pun mengingatkan Ahok dengan sebuah pantun. "Es kenong pake roti, kalau ngomong hati-hati," celetuk Lulung.

Sebelumnya, Gubernur Ahok menilai, prostitusi sudah sejak lama masuk ke dunia kelas atas yang pelanggannya berasal dari kalangan pejabat negara. Menurut dia, para pelanggan dari pekerja seks komersil (PSK) kelas atas itu juga tidak main-main. Bukan tidak mungkin, oknum pejabat bisa masuk dalam daftar pelanggan mereka.

"Sudah masuk ke papan atas mah dari saya masih ngompol sudah ada bos," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta pada 11 Mei 2015.

"Yang pakai (PSK kelas atas)-nya juga banyak oknum pejabat kok. Cuma kita munafik saja pura-pura nggak tahu," imbuh dia.

Pernyataan Ahok ini meluncur menyikapi penangkapan seorang 'mucikari artis' Robby Abbas alias Obbie di sebuah lobi hotel mewah kawasan Jakarta Selatan, Jumat 8 Mei. Polisi juga mengamankan artis AA yang kedapatan melayani pria hidung belang di salah satu kamar hotel tersebut.

Dari pengakuan Obbie, AA dibanderol dengan harga Rp 80 Juta sekali berhubungan badan. Lelaki gemulai itu pun mengaku kepada polisi bahwa ia memiliki 200 pekerja seks dari kalangan dunia hiburan yang dapat dijajakan kepada pria hidung belang. (Ndy/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.