Sukses

Kapolri: Pilkada Serentak Lebih Rawan dari Pileg dan Pilpres

Menurut Kapolri Badrodin Haiti, kerawanan itu tinggi karena elite politik berlomba-lomba akan turun langsung ke masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta - Pilkada serentak siap digelar pada 9 Desember mendatang. Namun, Kapolri Jenderal Pol Badrodin Haiti mengatakan, pemilihan umum kepala daerah secara serentak tersebut memiliki tingkat kerawanan tinggi.

"Pemilukada serentak ini saya perkirakan tingkat kerawanannya lebih tinggi dari pemilu legislatif (pileg) atau pemilu presiden (pilpres)," ucap Badrodin di Mabes Polri, Jakarta, Senin (20/4/2015).

Menurut Badrodin, kerawanan itu tinggi karena elite politik berlomba-lomba akan turun langsung ke masyarakat. Dengan begitu persaingan pendukung di tingkat bawah akan semakin panas. Dan bukan tidak mungkin gesekan sering terjadi.

"Karena antara elite dengan grass root (masyarakat akar rumput) ini interaksi cukup intens, sehingga bisa mempengaruhi langsung situasi politik. Makin panas memicu gesekan," ujar Badrodin.

Meski begitu, Badrodin menuturkan Polri sudah menyiapkan antisipasi. Yang jelas langkah pertamanya dimulai memetakan wilayah-wilayah rawan.

"Kita siapkan faktor yang mempengaruhi faktor-faktor potensi konflik yang bisa kita meminimalisir potensi konflik. Tugas ke depan cukup berat. Kemungkinan faktor ekonomi, politik, sosial budaya juga terus mempengaruhi gejolak masyarakat sehingga diperkirakan tantangan kita makin berat menghadapi nanti," pungkas Badrodin yang beberapa hari lalu dilantik sebagai Kapolri.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum atau KPU telah meresmikan pelaksanaan pilkada secara serentak yang dimulai pada Desember mendatang. Pilkada serentak gelombang pertama akan dilaksanakan pada 9 Desember 2015. Gelombang pertama ini dilakukan untuk kepala daerah dan wakil kepala daerah yang memasuki akhir masa jabatan (AMJ) 2015 dan semester pertama 2016.

Pelaksanaan pilkada serentak tahap pertama akan dilakukan di 269 daerah di Indonesia. Terdiri atas 9 pilkada gubernur, 224 pilkada bupati, dan 36 pilkada walikota.

Kemudian gelombang kedua pilkada serentak dilaksanakan pada Februari 2016 untuk AMJ semester kedua tahun 2016 dan seluruh daerah yang AMJ jatuh pada 2017. Sedangkan gelombang ketiga dilaksanakan pada Juni 2018 untuk yang AMJ tahun 2018 dan AMJ tahun 2019. (Ans)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini