Sukses

Ahok Minta Tempat Kos @tataa_chubby Dibongkar

Sekda Pemprov DKI Saefullah pun membenarkan kemungkinan kos-kosan Deudeuh @tataa_chubby ditutup. Sebab kos-kosan itu masuk jalur hijau.

Liputan6.com, Jakarta - Tewasnya Deudeuh Alfi Sahrin atau @tataa_chubby di kamar kos Boarding House 15-C, Tebet Timur, Jakarta Selatan, mengungkap adanya bisnis prostitusi di kos-kosan atau indekos melalui dunia maya. Ahok pun berniat membongkar bekas kos-kosan Deudeuh, jika terbukti digunakan sebagai ajang bisnis prostitusi.

"Saya minta walikota (Jakarta Selatan), masa nggak tahu tempat mana yang ada prostitusinya. Saya kasih tahu dia (walikota) untuk dibongkar. Jangan sampai di lokalisasi ditutup, terus terjadi (lokalisasi) di kos-kosan," ujar Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota Jakarta, Senin (19/4/2015).

Terkait kemungkinan akan membentuk lokalisasi sebagai cara agar tidak marak prostitusi terselubung, Ahok menolak tegas. "Nggak bisalah, ini mana mungkin. Bisa diserang habis saya," tegas dia.

Senada dengan Ahok, Sekretaris Daerah Pemprov DKI Saefullah pun membenarkan kemungkinan kos-kosan itu akan ditutup atau dibongkar. Sebab kos-kosan tersebut masuk di jalur hijau.

"Tadi (ada instruksi) kepada Pak Walikota diperintahkan untuk ditutup, apalagi (kos-kosan) itu masuk jalur hijau. Kata Pak Gubernur juga setuju untuk ditutup," pungkas Saefullah.

Deudeuh Alfi Sahrin ditemukan tewas di kamar kosnya Sabtu 11 April 2015. Janda 1 anak itu tewas dibunuh rekan kencannya M Prio Santoso yang ternyata seorang pengajar matematika di lembaga bimbingan belajar asal Tangerang, Banten.

Deudeuh dalam akun Twitternya @tataa_chubby menawarkan diri sebagai sebagai pekerja seks komersil. Polisi juga menemukan buku tamu untuk mendata tamu yang berkunjung ke kamar kosnya setiap hari.

Saat ditemukan, jenazah Deudeuh sudah terbujur kaku di kamar kosnya yang beralamat di Jalan Tebet Utara I, Jakarta Selatan. Lehernya terjerat kabel dan mulutnya disumpal kaus kaki. Di jenazah juga ditemukan luka tusuk akibat benda tajam. (Rmn/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini