Sukses

Wagub Djarot Minta Pengecekan Bus Transjakarta Diintensifkan

Djarot ingin, jika ada masalah pada 1 bus, PT Transjakarta harus memeriksa seluruh bus dengan merek sama.

Liputan6.com, Jakarta - Peristiwa terbakarnya Bus Transjakarta di Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan pada Minggu 8 Maret 2015 menjadi catatan Wakil Gubenur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat. Djarot pun meminta PT Transportasi Jakarta mengevaluasi secara menyeluruh bus yang ada.

"Kemarin sudah kita angkat masalah ini dalam rapat pimpinan (rapim). PT Transjakarta akan lebih intensif lagi melakukan pengecekan dan pemeliharaan bus. Kejadian kemarin, tidak boleh terjadi lagi. Makanya kita minta evaluasi kondisi bus termasuk pengecekan dan pemeriksaan ditingkatkan. Bukan berkala lagi, tapi 3 harian hingga mingguan," kata Djarot di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (10/3/2015).

Menurut Djarot, kebakaran yang terjadi pada bus karena terlalu panas. Sehingga tabung gas sebagai bahan bakar bus tidak kuat menahan panas akibat terus-menerus digunakan.

"Karena bus Transjakarta kan menggunakan BBG bukan solar. Salah satu dampak menggunakan BBG seringkali overheating, cepat panas. Jadi pemeliharaan harus lebih baik lagi. Kita harapkan kasus terbakarnya Bus Transjakarta kemarin, menjadi pelajaran penting bagi kita untuk semakin profesional," jelas dia.

Djarot ingin, jika ada masalah pada 1 bus, PT Transjakarta harus memeriksa seluruh bus dengan merek sama. Sehingga diketahui bus-bus mana saja yang mengalami kerusakan.

"Seperti bus Zhongtong yang kebakar kemarin kan. Maka 30 bus merek Zhongtong yang beroperasi di koridor Transjakarta kita stop operasi, untuk dievaluasi secara total. Satu bus saja ada masalah,  seluruhnya harus dicek. Begitu layak, dalam waktu segera akan beroperasi lagi,” ucap dia.

Penarikan sementara 30 bus memang berdampak pada kegiatan operasional. Tapi, Djarot yakin, kondisi ini tidak akan lama karena akan datang bus baru merek Scania.

"Nanti bulan Juli, Scania datang. Itu ada 51 bus kita tambah. Sambil nanti yang sudah tua-tua, yang sudah bermasalah, yang beroperasi dari tahun 2004-2005, yang tidak layak lagi, kita kandangkan, diganti yang baru. Sekarang sudah ada di Magelang untuk dirakit dengan karoseri lokal," tandas dia. (Mvi/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.