Sukses

Eksekusi Mati Napi Perempuan di AS Digagalkan Cuaca Buruk

Kelly Renee Gissendaner dijadwalkan menjalani eksekusi mati pada Rabu 25 Februari 2015 pukul 07.00 waktu Georgia. Namun batal.

Liputan6.com, Jackson - Kelly Renee Gissendaner dijadwalkan menjalani eksekusi mati pada Rabu 25 Februari 2015 pukul 07.00 waktu Georgia, Amerika Serikat.

Sebelum disuntik mati, perempuan 47 tahun itu rencananya akan menyantap makanan terakhirnya yang luar biasa: 2 Burger King Whoppers lengkap dengan keju, 2 porsi besar kentang goreng, popcorn, cornbread (roti berbahan jagung), butter milk dan salad -- yang terdiri dari tomat, paprika, bawang, wortel, keju, telur rebus, saus buttermilk dari Paul Newman. Ia juga minta segelas limun dan es krim vanila dan ceri untuk penutup.

Namun, beberapa jam sebelum diikat ke tempat tidur khusus dan disuntik mati di Georgia Diagnostic and Classification State Prison di Jackson, eksekusi Gissendaner justru gagal dilakukan.

Pihak Lapas atau Georgia Department of Corrections menunda eksekusi hingga Senin 2 Maret 2015. Alasannya,"Akibat cuaca dan terkait masalah penjadwalan," demikian penjelasan juru bicara lembaga tersebut, Gwendolyn Hogan, dalam surat elektroniknya, seperti dikutip dari CNN, Kamis (26/2/2015).

Gissendaner dinyatakan terbukti bersalah atas kasus plot pembunuhan yang menargetkan suaminya pada Februari 1997. Tempat kejadian perkara (TKP) berada di Atlanta.

Kala itu, Gissendaner menjalin kasih dengan Gregory Owen dan berkomplot dengan selingkuhannya itu untuk menghabisi suaminya sendiri, Douglas Gissendaner.

Owen menuntut agar Kelly Gissendaner menceraikan suaminya. Namun, perempuan itu tak yakin sang suami akan meninggalkannya dengan cara itu. Mereka pernah bercerai pada 1993 namun menikah kembali pada 1995.

Lalu Owen dan Kelly Gissendaner merencanakan plot pembunuhan selama beberapa bulan. Pada 7 Februari 1997, mereka pun melakukan aksi sadisnya.

Owen memaksa korban masuk ke dalam mobil dengan todongan pisau, lalu kendaraan diarahkan ke daerah terpencil di Gwinnett County.

Di tengah hutan, korban dihabisi, jam dan dompetnya sengaja diambil, agar polisi mengiranya sebagai kasus perampokan. Kemudian, mobil korban dan bukti lain dibakar di lokasi kejadian. Kelly kemudian menuju TKP, memastikan kematian suaminya dan ikut membantu memusnahkan barang bukti.

Setelah serangkaian pemeriksaan, pada 24 Februari tahun yang sama, Owen mengakui sebagai pelaku pembunuhan dan menyeret Kelly Gissendaner, yang kemudian ditahan sehari kemudian.

Saat berada di tahanan, Kelly Gissendaner marah saat mendengar Owen hanya akan dihukum 25 tahun atas perannya dalam pembunuhan (Owen akhirnya divonis seumur hidup). Kelly pun menulis surat untuk menyewa orang ketiga yang ditugasi memberikan keterangan palsu bahwa ia dibawa ke TKP. Namun, upaya itu gagal.

Grasi atau pengampunan menjadi usaha terakhirnya. Pengacaranya,  Edwin Wilson, semula yakin juri tidak akan menjatuhkan hukuman mati pada terpidana. Sebab, "Dia adalah perempuan dan faktanya bukan dia yang membunuh."

Penasehat hukum juga berpendapat, Kelly Gissendaner menyesali tindakannya, menjadi narapidana teladan, dan menjadi sosok yang lebih beriman. Bahwa kematiannya akan berakibat buruk pada 2 anaknya.

Gissendaner adalah satu-satunya napi perempuan yang divonis mati di Georgia saat ini. Ia mungkin menjadi wanita kedua yang dieksekusi mati di negara bagian itu setelah Lena Baker 70 tahun lalu.

Baker, pembantu keturunan Afrika-Amerika divonis mati oleh juri yang semuanya pria dan berkulit putih pada 1944. Pembelaan bahwa dia membunuh korban -- laki-laki-- untuk mempertahankan diri.

Lalu, 60 tahun setelah eksekusi dilakukan, dewan pengampunan Georgia memberinya grasi secara anumerta. "Adalah sebuah kekeliruan memprihatinkan untuk menolak pengampunannya (saat itu)," demikian alasan mereka.

Menurut Death Penalty Information Center, hanya ada 15 perempuan yang dieksekusi mati di Amerika Serikat sejak 1977. (Ein/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini