Sukses

Memex, Lebih Canggih dari Google, Musuh Para Penjahat

Mesin pencari ini dapat mencari informasi lebih dalam yang tak bisa dilacak di Google, bahkan menembus Dark Web.

Liputan6.com, Jakarta - Tak dapat dipungkiri, kehadiran mesin pencari (search engine) memudahkan kita dalam mencari informasi apapun di internet. Namun ternyata informasi yang kita temukan di internet baru sebatas di permukaannya saja. 

Pentagon, melalui Defense Advanced Research Projects Agency (DARPA), telah mengembangkan mesin pencari baru yang lebih canggih dari Google bernama Memex (Memory & Index). Mesin pencari ini diklaim dapat mencari informasi lebih dalam yang tak bisa dilacak di mesin pencari Google.

Memex dibangun untuk mengeksplorasi area yang belum tereksplorasi di Internet, termasuk database informasi tidak diindeks oleh Google, dan bagian terdalam dari internet di mana kegiatan kriminal seperti perdagangan seks dan narkoba berlangsung.

"Kami membayangkan sebuah paradigma baru dalam proses pencarian di internet yang akan menyesuaikan konten, hasil pencarian, dan tampilan antarmuka untuk pengguna individu dan pengguna yang berkecimpung dalam bidang studi," kata sang pembuat yang juga Program Manager DARPA, Chris White.

Untuk saat ini, Memex masih dalam pengembangan dan tengah difokuskan untuk memerangi perdagangan manusia. Ke depannya mesin pencari ini juga dapat digunakan untuk menelusuri aktivitas ilegal lain seperti terorisme dan aktivitas obat-obatan terlarang.

Menurut DARPA, aktivitas perdagangan manusia sebagian besar bergantung pada Internet untuk menarik pelanggan. Aktivitas tersebut juga sangat bergantung pada forum, layanan chat, informasi lowongan pekerjaan dan layanan tersembunyi lainnya.

Sebelum Memex ada, menurut Hacked.com, para lembaga penegak hukum harus mencari daftar yang dibuat para pedagang seks, membuat daftar URL yang mencurigakan dan kemudian menganalisanya untuk mendeteksi pola yang mengarah ke jaringan perdagangan tersebut. Dengan Memex, sekarang penegak hukum dapat menganalisis jaringan ini menggunakan tampilan visual yang menunjukkan hubungan antar halaman web.

Memex kabarnya sudah diujicoba oleh sebagian kalangan, seperti aparat di New York City untuk mengungkap kasus human trafficking, prostitusi online, maupun terorisme.

Hasil Pencarian 

Berbeda dengan hasil pencarian yang ditawarkan oleh Google, Bing, ataupun Yahoo yang didasarkan pada iklan dan ditampilkan secara linear berdasarkan algoritma mesin pencari, Memex dapat menemukan informasi yang sulit ditemukan di Google. Dengan kata lain, informasi yang selama ini tersembunyi dapat ditelusuri.

Hasil pencarian di mesin pencari Memex akan ditampilkan dalam bentuk infografis canggih yang menunjukkan peta/jaringan hubungan antar data/informasi.



Selain untuk mendeteksi kejahatan, Memex disinyalir dapat digunakan untuk kepentingan bisnis. Analis saham mungkin menggunakan Memex untuk mencari halaman tersembunyi untuk mencari informasi yang relevan terkait saham.

"Teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengungkap penipuan dan aktivitas ilegal lainnya dalam dunia bisnis," kata Emily Kennedy, CEO Marinus Analytics, cabang Carnegie Mellon yang juga terlibat dalam proyek Memex.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Cara Kerja Memex

Cara Kerja Memex

Cara kerja mesin pencari Memex lebih kompleks. Semua informasi di internet terkait topik atau masalah yang sedang diselidiki nantinya akan disisir oleh Memex, termasuk informasi dari iklan yang di-posting secara online.

Memex kemudian akan mengambil informasi seperti nomor telepon, gambar, dan juga lokasi metadatanya untuk dipetakan dan hasil pencariannya ditampilkan dalam bentuk infografis.

Menurut Chris White, apa yang kita lihat melalui mesin pencari sebenarnya baru 4-5 persennya saja dari apa yang terdapat di internet. Masih banyak sudut gelap dan tempat-tempat yang tak terlihat, yang biasanya disebut "Deep Web".

Apa itu Deep Web?

Pertanyaan menarik yang muncul adalah apa itu Deep Web? Sebelum memahami tentang Deep Web, kita harus tahu dulu tentang Surface Web.

Menurut laman Inform IT, Surface web adalah kumpulan halaman web yang bisa diakses saat kita melakukan pencarian melalui mesin pencari seperti Google atau Yahoo. Halaman tersebut dapat diakses karena terhubung dengan halaman publik lainnya dan secara luas dilihat oleh mesin pencari.

Seperti diketahui, Google hanya mengindekskan halaman web yang ada pada Surface Web. Algoritma pengindeksan ini dilakukan dalam skala besar yang disebut spiders (laba-laba). Spiders menjelajahi setiap halaman web baru, mengarsipkan lokasinya, membuat catatan-catatan konten dan history kerja semua link yang keluar dan masuk halaman web.

Situs Facebook.com, Wikipedia.org atau situs lain yang dapat diakses publik itu hanya bagian dari Surface Web. Yang menarik, menurut Inform IT, Surface Web hanya terdiri dari 4% dari semua konten yang di internet. Sisanya tersembunyi dalam `dark` domain alias server privat.



Jika pencarian di Surface Web didasarkan pada popularitas backlink, berbeda halnya dengan Deep Web. Di Deep Web, backlink tidak akan ditemukan dalam kondisi web normal. Di dalam Deep Web terdapat banyak data rahasia yang selama ini belum tersentuh, salah satunya kegiatan ilegal yang disebut Dark Web.

Konten yang bisa ditemukan di Deep web sangat besar. Kira-kira 500 kali lebih besar dari konten yang diindeks oleh mesin pencari konvensional.

Menurut Denny Sugiri, Auditor IRCA information Security Management System, jaringan Dark Web adalah jaringan situs ilegal yang selama ini belum tersentuh atau belum dapat dijangkau oleh mesin pencari biasa. Umumnya situs tersebut mempunyai kegiatan digital yang bersifat rahasia dan tentu ilegal dan berada di dalam Deep Web.

"Informasi publik yang ada di Deep Web lebih besar 400-500 kali dari yang ada pada web biasa atau yang ter-index. Deep Web mempunyai sebanyak 7500 terabyte (TB) informasi, sementara pada web biasa kurang lebih hanya 19 TB," terang Denny.

Informasi yang ada pada Deep Web, tambah Denny, terdapat sekitar 550 miliar dokumen rahasia, sementara pada web biasa hanya di kisaran 1 miliar dokumen atau yang ter-index lebih dari 200 ribu website aktif dan dapat diakses tanpa enkripsi.

3 dari 3 halaman

Bisa Jelajahi Laut Dalam

Memex Bisa Jelajahi Laut Dalam

Lebih lanjut Denny berpendapat bahwa Google dan Memex memiliki perbedaan signifikan.  "Jika internet diibaratkan sebagai sebuah lautan, maka Google adalah kapal yang berlayar di permukaan laut berdasarkan algoritma khusus dari rating atau index iklan sebuah situs, sementara Memex adalah ibarat sebuah kapal selam yang menjelajah hingga ke laut dalam," kata Denny kepada tim Tekno Liputan6.com di Jakarta.

Denny mengungkap, jaringan Dark Web merupakan jaringan situs ilegal yang selama ini belum tersentuh atau belum dapat dijangkau oleh mesin pencari biasa. Umumnya, situs tersebut mempunyai kegiatan digital yang bersifat rahasia dan tentu ilegal dan berada di dalam Deep Web.

Sedangkan Memex, dalam pencariannya tidak dibatasi rating ataupun index iklan, tapi algoritmanya lebih investigatif dalam menemukan hubungan antar data dalam setiap situs yang berbeda bahkan situs-situs yang sifatnya privat yang berada di dalam Deep Web. (dew)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini