Sukses

Kompolnas: Abraham Samad Kontak Panglima TNI, Ngerti Hukum Nggak?

Komisioner Kompolnas Adrianus Meliala mempertanyakan sikap Abraham Samad yang menghubungi Panglima TNI untuk mengamankan Gedung KPK.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad dikabarkan menghubungi Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko untuk mengamankan Gedung KPK. Permintaan pengamanan itu dilakukan Abraham terkait dengan adanya rencana penggeledahan KPK oleh Bareskrim Polri berkaitan dengan status tersangka Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto.

Mengenai hal itu, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Adrianus Meliala mempertanyakan sikap Abraham yang mengontak Moeldoko.

"Itu dia yang buat saya tidak habis pikir. Abraham Samad itu ngerti hukum apa tidak sebenarnya?" kata Adrianus dalam diskusi "Ada Apa dengan Jokowi?' di Eatology Cafe, Sabang, Menteng, Jakarta Pusat, Minggu (25/1/2015).

Adrianus mengaku tidak yakin Bareskrim Polri hendak menggeledah KPK. Sebab, Bareskrim Polri menangkap BW merupakan urusan pribadi, bukan urusan institusi antara KPK dan Polri. "Apa urusannya Polri mau geledah KPK? Kalaupun Polri mau melakukan penggeledahan pasti rumah BW, bukan KPK," kata Adrianus.

Makanya, Adrianus merasa aneh dengan sikap Samad yang seolah-olah tidak mengerti soal proses hukum yang sedang dilakukan Polri terhadap komisoner KPK itu.‎ Sehingga dia bingung, kenapa Abraham mengontak TNI untuk pengamanan Gedung KPK.

"Kan tidak ada urusannya dengan TNI," kata Adrianus.

Bambang yang saat itu menjadi pengacara salah satu calon walikota, dituding mengarahkan saksi untuk memberikan keterangan palsu. Penahanan Bambang kemudian ditangguhkan, namun proses hukum tetap berlanjut.

Penangkapan Bambang Widjojanto yang terjadi setelah KPK menetapkan calon Kapolri Komjen Pol Budi Gunawan sebagai tersangka kasus dugaan rekening mencurigakan tersebut menuai pro dan kontra. Dan berujung pada memanasnya hubungan KPK dan Polri. (Riz/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.