Sukses

Cari Pesawat AirAsia QZ8501, Basarnas Tambah Daerah Prioritas

Daerah prioritas kedua terletak di sebelah barat dari prioritas pertama yang luasnya mencapai 10x10 nautical milles square.

Liputan6.com, Jakarta - Tim SAR gabungan masih terus mencari bangkai pesawat AirAsia QZ8501 yang diduga kandas di perairan Karimata, Kalimantan Tengah. Di hari ke-10 ini, Badan SAR Nasional menambah daerah prioritas guna menemukan bangkai pesawat tersebut.

Kepala Badan SAR Nasional Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan, daerah prioritas kedua terletak di sebelah barat dari prioritas pertama yang luasnya mencapai 10x10 nautical milles square.

"Untuk operasi hari ini, maka hari ini akan dilakukan tambahan searching area prioritas. Searching area prioritas kedua," kata Bambang di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (6/1/2015).

Bambang menjelaskan, diduga kuat bangkai pesawat AirAsia QZ8501 berada di dasar laut yang berada di dalam sektor prioritas kedua. Untuk itu, ia pun telah menginstruksikan beberapa KRI untuk segera merapat mencari bangkai dalan area sektor prioritas kedua.

"Tugasnya untuk mencari sasaran di bawah air. Entah itu pesawat maupun black box. Tadi malam, di sektor ini sudah ada masuk 5 kapal, yaitu KRI Hasanudin, Usman Harun, KM Crest Onix, KM Geo Survei, dan KM Baruna Jaya," tambah dia.

Basarnas sebelumnya menetapkan sektor prioritas seluas 1.575 square nautical miles untuk mencari badan pesawat dan kotak hitam AirAsia QZ8501.

Tim penyelamat juga telah memperluas operasi evakuasi dan pencarian ke daerah timur. Hal ini lantaran pihak Basarnas memprediksi beberapa objek pencarian, seperti jenazah ataupun pecahan pesawat terbawa arus.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak dari Air Traffic Controller (ATC) Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu take off dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat. (Mvi/Mut)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini