Sukses

AirAsia QZ8501: Mereka Tidak Tewas, Hanya 'Terbang' Lebih Tinggi

Musibah AirAsia QZ8501 menjadi duka bagi keluarga 162 orang yang ada di dalamnya. Namun, mereka tak sendirian...

Liputan6.com, Jakarta - Menjalani profesi di dunia penerbangan bak sebuah cara menemukan Tuhan. Setiap terbang  seperti menuju kematian. Mulai tinggal landas sampai mendarat kembali. Seolah tidak bisa dipastikan apakah nyawa masih bersatu dengan raga. Begitu yang ditulis oleh seorang pramugari sebuah maskapai dalam status Blackberry Messenger-nya.

Hal itu juga mungkin yang dirasakan mereka yang sedang bertugas di pesawat AirAsia QZ8501, termasuk Oscar Desano, salah satu pramugara yang hingga kini belum ditemukan. Kerabat dan sahabat berharap ada keajaiban bahwa kru pesawat berusia 27 tahun itu ditemukan selamat. Meski harapan itu makin tipis.

"Kami selaku keluarga masih menunggu kepastian dan berharap Allah memberi mukjizat untuk Oscar," kata sang tante, Yeyen, di laman Facebook Oscar. Sementara seorang teman, Irwan Syah, menuliskan di Facebook, "Oscar Desano i Know you and friend DONT DIE. YOU JUST FLY HIGHER AND HIGHER"  (Oscar Desano, saya tahu kamu tidak meninggal. Kamu hanya terbang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi).

Oscar merupakan mahasiswa studi Hubungan Internasional Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama Jakarta angkatan 2009. Ia pernah menjadi finalis Abang None DKI Jakarta Selatan pada 2009. Pria jangkung itu baru menikah pada 13 Juni 2014 lalu. Sang istri, Dessy, kini tengah hamil muda.

(Foto kenangan Oscar Desano dan istri tercinta)

Sebagai suami, Oscar merupakan sosok yang sangat menyayangi Dessy. Dalam beberapa kesempatan, ia pernah mengungkapkan rasa cintanya pada sang istri yang berprofesi sebagai penyiar radio lokal itu di jejaring sosial.

Juga saat Decyl -- panggilan istri -- berulang tahun pada 16 Desember 2014 lalu. "We did surprise you!!! Happy 25th birthday my beautiful wife. I hope you'll be a great mother, a great example, and a great role model to our children. I love you so much, I adore you so much, you're my everything, always be my wife, always be my friend, always be my biggest enemy, I love you now and then, till only the death do us apart... Enjoy this day my half...," tulis Oscar di Path pada 16 Desember lalu.

Saat tragedi kecelakaan pesawat Malaysia Airlines MH17 di Ukraina, Oscar juga sempat menuliskan ungkapan duka cita untuk para keluarga korban kapal terbang tersebut. "Saya turut prihatin atas hilangnya Malaysia Airlines MH17. Sudah dua bencara besar terjadi bagi MAS dalam 1 tahun," tulisnya pada 17 Juli 2014 lalu. "Belasungkawa yang mendalam saya juga untuk keluarga, semoga semua korban beristirahat dalam damai ..." tulisnya lagi di Twitter.

Pramugara AirAsia QZ8501 lainnya, Wismoyo Ari Prambudi, merupakan sosok yang sejak lama bermimpi dapat bekerja di dunia penerbangan. Seorang sahabat, Indra Iskandar mengatakan kepada Liputan6.com bahwa kru pesawat asal Klaten, Jawa Tengah, itu sebenarnya bercita-cita sebagai pilot.

Baru-baru ini, kata Indra, secara tak terduga, Wismoyo mengungkapkan keinginannya untuk terbang jauh. Indra mengaku tak tahu pasti apa yang dimaksud Wismoyo sebenarnya. Dia mengira pramugara itu mungkin mau pergi wisata ke luar negeri. "Gue pengen banget keluar. Pokoknya pengin terbang jauh-jauh," kata Indra menirukan perkataan Wismoyo saat bertemu di sebuah mal di kawasan BSD, Tangerang, awal Desember 2014.

Video: Tiba di Kediaman, Jenazah Pramugara Wismoyo Disalati

Jasad Wismoyo telah teridentifikasi tim Disaster Victim Identification (DVI) pada Minggu 4 Januari 2014. Saat melihat peti anaknya tiba di rumah duka, ibunda Ismoyo, Sri Sumingsri, tampak tegar dan sesekali menyebut nama Allah.

(Suasana pemakaman Pramugara Wismoyo Ari Prambudi)

Khairunisa Haidar Fauzi tak jauh berbeda. Menjadi pramugari adalah impian terbesar dalam hidupnya. Sampai-sampai, ia rela meninggalkan studi di Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya Palembang saat diterima sebagai pramugari AirAsia.

"Dia mencintai pekerjaannya. Ini mimpinya. Dia memang menyukai traveling. Dengan menjadi pramugari, ia bisa jalan-jalan ke mana saja," ungkap Haidar, ayah Khairunisa, seperti dimuat CNN.

Di mata orangtua, Khairunisa dikenal sebagai anak yang baik, patuh, dan pintar bergaul. "Dia orangnya apik, rapi. Dia seorang pelajar yang ulet. Orang-orang di sekelilingnya sangat mencintainya," ujar Haidar.

Jasad gadis cantik berusia 22 tahun itu ditemukan dalam kondisi mengenakan pakaian pramugari pada Rabu 31 Januari 2014. Divo, kekasih Khairunisa, tampak tegar saat pemakaman pramugari yang sempat mengunggah foto salam cinta dari ketinggian 38.000 kaki tersebut.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenang Pilot Iriyanto

Mengenang Pilot Iriyanto

Iriyanto, kapten pilot AirAsia QZ8501 dikenal sebagai pilot berpengalaman. Pria 46 tahun itu memiliki pengalaman terbang selama 20.537 jam, 6.053 jam di antaranya bersama AirAsia. Sang kapten pilot merupakan lulusan Terbaik Sekolah Penerbangan TNI AU tahun 1983. Dia kemudian menjadi pilot jet tempur F-5 Tiger TNI AU. Lepas dari militer, bapak dua anak ini kemudian bekerja sebagai pilot untuk Merpati dan Adam Air, hingga akhirnya berlabuh di AirAsia.

Sang putri, Angela Anggi Ranastianis, sangat mencintai sosok ayahnya.  Perempuan berusia 22 tahun itu mengaku rindu touring atau jalan-jalan naik motor bersama sang ayah. "Paling sering touring bareng sama keluarga. Kadang aku bonceng adik, papa sama mama," ujar Angela.

Video: Duka Putri Pilot AirAsia QZ8501

Arya Galih Gegana, putra bungsu Iriyanto, tampak belum memahami tragedi yang menimpa ayahnya. Kepada kakaknya, bocah 8 tahun itu sesekali masih menanyakan kenapa ayahnya belum juga pulang. Sebelum dinyatakan menghilang bersama AirAsia QZ8501, harapan terbesar Iriyanto adalah mewujudkan cita-cita Arya Galih menjadi pilot pesawat tempur.

"Sebagai istri, saya ingin dia kembali dengan selamat. Anaknya masih membutuhkan sosok seorang ayah. Dia adalah suami yang baik, yang saleh," ujar istri Iriyanto, Rr. Widiya Sukati Putri, seperti dimuat CNN. "Tapi semua saya kembalikan kepada Tuhan. Takdir ada di tangan-Nya."

Kapten Iriyanto juga dikenal sebagai sosok yang supel dan mudah bergaul dengan warga sekitar. Ia merupakan Ketua RT 39 RW 09 di perumahan Pondok Jati sejak tahun 2000. Juga pengurus masjid sekitar rumah.

Edy Novianto, teman sekomunitas motor gede, mengungkapkan sang kapten pilot merupakan sosok yang disiplin. Sebagai pengendara motor gede, ia kerap mengajarkan teman-temannya cara berkendara yang baik dan aman. "Dia sosok yang sangat dihormati di klub motor. Dia baik dan ramah. Kami sangat merindukan kehadirannya," ujar Edy kepada BBC.

Sementara, kopilot Remi Emmanuel Plesel merupakan sosok yang sangat berhasrat bekerja di dunia penerbangan. Sejak kecil, warga negara Prancis itu bercita-cita menjadi pilot karena sangat senang bisa mengarungi langit.  

"Dia (Plesel) anak yang berbakti pada orangtua, selalu telepon setiap kali mau terbang. Sebelumnya sempat video call (komunikasi melalui layangan video) untuk melihat dekorasi Natal di rumah," tutur sang ibunda, Rolande, kepada media Prancis, Le Perisien.

3 dari 4 halaman

Sejoli yang Segera Menikah

Sejoli yang Segera Menikah

Sepasang kekasih yang telah bertunangan, Ruth Natalia M Puspitasari dan Bob Hartanto Wijaya juga menjadi 2 di antara 162 orang di AirAsia QZ8501. Sejoli ini berencana menikah pada 2015.

"Saya terkejut, karena mengetahui anak saya naik AirAsia," kata ayah Ruth, Suyanto, seperti dimuat Antara.

Dia menjelaskan, Ruth akan berlibur ke Singapura dengan Bob. Liburan sambil merayakan Tahun Baru bersama keluarga Bob di Singapura itu sebelumnya sudah direncanakan, sekaligus sebagai kado ulang tahun Ruth yang ke-26. Putrinya itu berulang tahun pada 20 Desember 2014.

Suyanto mengaku tidak sempat mengantar anaknya ke Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur. Sebelum berangkat, ia hanya berhubungan lewat telepon seluler, hingga akhirnya ada kabar pesawat AirAsia yang ditumpangi anaknya hilang kontak.

Sementara, seorang perempuan bernama Louise Sidharta (25) kehilangan seorang tunangan, Alain Oktavianus (27). Alain, pria asal Malang itu, terbang bersama kedua orangtua dan 3 saudara kandungnya.

"Kami berencana menikah pada Mei 2015. Sebelumnya Aku tak punya firasat buruk sama sekali," ujar Louise yang sudah membuat janji bertemu Alain di Singapura, seperti dimuat Sydney Morning Herald.

Nasib serupa juga dialami Andy Paul Chen. Pacarnya, Florentia Maria Widodo, juga menjadi penumpang AirAsia QZ8501. Saat pesawat dinyatakan hilang kontak pada Minggu 28 Desember, Andy sedang berada di Bandara Changi, Singapura, menanti Florentina. Sepasang kekasih itu merupakan mahasiswa National University of Singapore.

(Foto Gusti Made Bobi Sidharta sesaat sebelum terbang)

Gusti Made Bobi Sidharta beserta istrinya, Dona Indah Nurwatie (39) dan 2 anaknya yakni Gusti Ayu Putriyana Permata (16) Gusti Ayu Made Keisha Putri (9) menumpang AirAsia QZ8501 untuk berlibur di Singapura. Keempatnya berangkat dari Malang, Jawa Timur.

Sebelum menaiki pesawat tersebut, pria yang karib disapa Bobi itu sempat berpose di depan burung besi AirAsia. Foto itu kemudian diunggah lewat akun Blackberry Messenger-nya (BBM) sembari menuliskan status, 'Berangkat'.

"Sempat ganti DP BBM dan menulis status 'Berangkat'. Pak Bobi berpose di depan pesawat, sepertinya beberapa saat sebelum naik pesawat," kata tetangga Bobi, M Ridwan, di Malang, Jawa Timur.

Bobi juga sempat mengirimkan pesan singkat terakhir pada keluarga di Bali. Dalam pesannya, Bobi mengucapkan selamat Hari Raya Galungan. Pesan itu dikirimkan pada 17 Desember 2014.

Di antara penumpang, ada pula sosok mahasiswa ilmu bisnis Monash University asal Indonesia yang cerdas. Dia adalah Kevin Alexander Soetjipto yang jasadnya telah teridentifikasi. Saudari kandungnya, Cindy Clarissa Soetjipto yang juga naik kapal terbang AirAsia itu belum ditemukan.

"Kami semua sangat kehilangan sosoknya di kampus ini. Kami mendoakan yang terbaik untuknya," ujar teman Kevin, Randy Mikha Sampe Pajung yang merupakan Ketua Asosiasi Pelajar Indonesia di Monash University, seperti dimuat BBC.

4 dari 4 halaman

Dukungan dari Dunia


"Ada warga saya," ucap Walikota Surabaya Tri Rismaharini. Wanita yang karib disapa Bu Risma itu sibuk mondar-mandir di crisis center Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, sejak AirAsia QZ8501 dinyatakan hilang. Ada 81 warga Surabaya yang berada di pesawat nahas tersebut.

Risma begitu peduli dengan para keluarga penumpang AirAsia QZ8501. Dia ikut membantu para psikolog dan psikiater menenangkan sanak saudara yang tengah shock dan berduka berat. Bagi Bu Risma, mereka sudah seperti saudara sendiri.

"Hari ini giliran keluarga Bapak dan Ibu. Besok bisa jadi giliran saya. Kita tidak pernah tahu. Hidup ini milik Allah," begitu kata Risma saat berusaha menenangkan keluarga penumpang, seperti dituliskan seorang pendeta yang juga berada di lokasi, Wahyu Pramudya dalam blognya, www.wahyupramudya.com.

Dituliskan Wahyu, dari pagi sampai sore, Risma keluar masuk Crisis Center Bandara Juanda. Tak seperti pejabat lainnya, Bu Walikota tampak mengenakan sepatu sports untuk mendukung pergerakannya dari titik satu ke titik lain saat situasi genting tersebut.

"Inilah kuliah kepemimpinan dari Bu Risma. Pemimpin lebih mengedepankan peran dibanding penampilan," kata Wahyu yang juga ikut mendampingi keluarga penumpang AirAsia di Bandara Juanda.

Selain itu, Risma membatalkan perayaan Tahun Baru di Surabaya. Panggung-panggung hiburan di Kota Pahlawan disegel 'batal'. Sebagai ganti, warga Surabaya menggelar doa bersama untuk para penumpang AirAsia QZ8501. 1.000 lilin dinyalakan di Taman Bungkul, Surabaya. Di tengah rintik hujan, kepala daerah  yang dikenal sayang warga ini mendoakan agar mereka yang 'berpulang' mendapat tempat yang layak di sisi Tuhan.

"Pada perayaan malam pergantian tahun ini, kita berdoa bersama untuk seluruh korban pesawat AirAsia supaya mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, serta berdoa untuk keluarga korban supaya diberi kekuatan dan kesabaran menerima musibah ini," tutur dia, Rabu 31 Desember 2014 malam.

Hal serupa juga dilakukan di Malang, Jawa Timur. Dalam suasana duka atas tragedi AirAsia QZ8501, Pemerintah Kota Malang membatalkan kegiatan perayaan malam pergantian tahun. Sebagai gantinya, pemerintah setempat menggelar doa bersama di Balai Kota Malang.

"Kota Malang sedang berduka. Ada sekitar 30 warga kami yang menjadi penumpang pesawat itu. Karena itu, acara live music nanti malam dibatalkan. Kami ganti dengan menggelar tahlil kubro dan istigasah," kata Walikota Malang M Anton di Malang.

Pun demikian di Ibukota. Konsep Jakarta Night Festival sedikit berubah: tak ada perayaan dan hura-hura malam tahun baru. Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengimbau warga ibukota untuk tak terlampau larut dalam suasana pergantian malam tahun baru 2015. "Jadi tidak ada suasana hura-hura. Kami harap masyarakat pahami ini," kata Djarot.

Simpati Mengalir

Chief Executive Officer (CEO) AirAsia Tony Fernandes langsung terbang dari Malaysia ke Surabaya saat mengetahui pesawat QZ8501 dinyatakan hilang kontak. Dia berada di tengah keluarga penumpang dan memberikan dukungan agar tetap tegar untuk kerabat yang cemas menanti kabar pencarian kapal terbang jenis Airbus A320-200 tersebut.

Fernandes juga mendatangi Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, lokasi evakuasi puing dan jasad penumpang. Juga mengantarkan jenazah pramugari Khairunisa langsung ke Palembang. Di pemakaman kru pesawat QZ8501 itu, Fernandes menitikkan air mata.

"Khairunisa adalah bagian dari keluarga besar AirAsia, semoga dengan kehadiran saya bersama rekan-rekan kerjanya di pemakaman ini dan iringan ribuan doa pengantar lainnya dapat dengan tenang di peristirahatan terakhir ini," ujar Tony sambil menangis tersedu-sedu didampingi kedua orangtua korban, Haidar Fauzi dan Rohana, Jumat 2 Januari 2015 malam.

Dukungan dan simpati juga datang dari para keluarga penumpang pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang sejak 8 Maret 2014 lalu. Sarah Bajc, yang kekasihnya Philip Wood berada di MH370, mendoakan agar keluarga penumpang AirAsia QZ8501 tetap kuat menghadapi cobaan.

"Aku sangat mengerti apa yang kalian rasakan sekarang. Tetap kuat atas musibah ini dan tetap jaga kesehatan," ujar Sarah.
Putri dari Kepala Pramugara Malaysia Airlines MH370 Andrew Nari, Maria Elizabeth juga memberikan support kepada anak kapten pilot AirAsia QZ8501 Iriyanto, Angela Anggi agar tabah menghadapi cobaan.

"Memang tidak mudah. Tapi jika kamu serahkan diri kepada Allah, insya Allah kamu bakal tenang," ujar Maria membalas status Path Angela yang berharap penuh ayahnya segera pulang, seperti dikutip Liputan6.com dari The Star.

"Ketahuilah bahwa ayah kamu pasti sangat mencintaimu. Berdoalah setiap kamu merasa sedih atau pun marah. Semoga itu bisa membuat perasaan lebih baik," imbuh perempuan Malaysia tersebut.

Dukungan Dunia

Bagaimanapun juga, musibah ini tak hanya menjadi duka bagi Indonesia atau Malaysia. Dunia internasional juga turut bercita. Para pemimpin dunia menyampaikan rasa belasungkawa.

Seperti dimuat Kantor Berita Rusia, Itar-Tass, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan, "Kami turut berduka bersama mereka yang kehilangan anggota keluarga atas kejadian ini."

Melalui akun resmi Facebook-nya, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong juga turut menyampaikan rasa dukanya.

"Saya begitu sedih mengetahui nasib AirAsia QZ8501. Sangat sulit dan menyedihkan ketika sebuah bencana seperti ini terjadi. Yang lebih menyedihkan lagi, kejadian ini terjadi begitu dekat dengan Singapura, karena begitu banyak penumpang yang memiliki hubungan dengan Singapura," tulis Lee.

Presiden Amerika Serikat Barack Obama pun memberikan simpati bagi keluarga korban. Melalui Gedung Putih, Obama juga menyampaikan doa.

"Amerika Serikat menyampaikan belasungkawa kepada keluarga dan orang-orang yang dicintai para korban yang tewas dalam penerbangan AirAsia QZ8501, dan kami senantiasa mengenang dan berdoa untuk mereka yang tengah menantikan berita  terkait dengan penumpang dan kru pesawat yang masih belum ditemukan," demikian pernyataan Gedung Putih.

Bukan hanya doa. Untuk membantu pencarian dan evakuasi puing dan jasad penumpang AirAsia, sejumlah negara juga mengirimkan bantuan. Seperti Amerika Serikat yang mengirimkan kapal USS Sampson 104 beserta para personel Angkatan Laut. Kapal Negeri Paman Sam itu berhasil menemukan 6 jasad penumpang QZ8501 pada Jumat 2 Januari pagi.

Kapal perang Jepang, Onami, juga menemukan tiga jasad penumpang AirAsia. Juga Singapura yang berhasil mengevakuasi 1 jenazah dari perairan Selat Karimata, antara Pulau Belitung-Sumatera dan Pulau Kalimantan.

Ditinggalkan orang yang dicintai memang hal yang berat. Tapi, ada banyak orang membantu dan mendukung keluarga korban menghadapi kenyataan. Setidaknya, keluarga 162 korban AirAsia QZ8501 tak berduka sendirian... (Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini