Sukses

6 Teori Jatuhnya AirAsia QZ8501 Jadi yang Terpopuler

Beragam teori yang dipaparkan sejumlah ahli di bidang penerbangan terkait jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 menarik perhatian pembaca.

Liputan6.com, Jakarta - Beragam teori dipaparkan sejumlah ahli di bidang penerbangan terkait jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501 di Selat Karimata. Kendati semuanya masih perkiraan, teori tersebut ternyata cukup menyita perhatian. Terbukti dari kerapnya betita tentang teori-teori tersebut dibaca sepanjang Sabtu kemarin.

Yang tak kalah disukai pembaca adalah berita lainnya terkait AirAsia QZ8501. Seperti ikut sertanya Rusia dalam pencarian pesawat dan penumpang yang hingga kini baru 30 jenazah ditemukan. Demikian pula dengan berita kehadiran CEO AirAsia Tony Fernandes saat pemakaman pramugarinya yang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Topp 5 News selengkapnya:

1. 6 Teori Jatuhnya AirAsia QZ8501

Hingga saat ini, sudah ada 30 jasad penumpang AirAsia QZ8501 yang ditemukan oleh tim pencari gabungan yang dipimpin Badan SAR Nasional atau Basarnas. Yang terbaru, pihak Basarnas mendeteksi ada 2 objek besar yang dipastikan sebagai bagian dari pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC tersebut.

Banyak analisis yang mencuat dari ahli penerbangan. Tapi satu yang pasti. Kebenaran soal jatuhnya pesawat rute Surabaya-Singapura itu baru bisa diungkap melalui black box atau kotak hitam yang terdiri dari cockpit voice recorders (CVR) atau percakapan di kokpit dan flight data recorder (FRD) atau rekaman data penerbangan. Berikut 6 teori jatuhnya AirAsia QZ8501, seperti dimuat News.com.au, Sabtu (3/1/2015).

Selengkapnya...

2. Ini Tujuan Utama Rusia Beri Bantuan Cari AirAsia QZ8501

Rusia menyatakan akan ikut serta dalam proses evakuasi pencarian AirAsia QZ8501. Chief Military Expert atau Kementerian Situasi Darurat Rusia dan Ketua Tim SAR Rusia Eduard N Chizhov mengatakan, selain untuk membantu mencari dan megevakuasi para korban serta bangkai pesawat, tujuan utama pihaknya juga membantu menemukan black box pesawat.

"Tujuan utama kami adalah untuk menemukan black box, kemudian untuk mengeluarkan itu dari laut, mengangkut semua penumpang dan bagian pesawat dan juga untuk mengirimkan ke semuanya itu," kata Eduard di Kantor Basarnas Pusat, Jalan Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Sabtu (3/1/2015).

Selengkapnya...

3. Tangisan CEO AirAsia di Pemakaman Pramugari Khairunisa Malam Hari

Pemakaman pramugari korban jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, Kharunisa Haidar Fauzi berlangsung pada Jumat 2 Januari 2015 malam. Proses pemakaman pramugari di pemakaman keluarga kawasan Jalan Bukit Lama Palembang itu berlangsung sekitar 2 jam dalam cuaca cukup cerah dengan penerangan menggunakan genset.

Pelaksanaan pemakaman tersebut disaksikan CEO AirAsia Tony Fernandes bersama sejumlah pilot dan pramugari AirAsia. Tony mengatakan, sudah menjadi kewajibannya mengantarkan Khairunisa yang merupakan salah satu dari 162 korban kecelakaan pesawat maskapai penerbangan yang dikelolanya ke tempat peristirahatan terakhirnya.

Selengkapnya...

4. 3-1-2004: Pesawat Flash Airlines 604 Jatuh ke Laut Merah

Jarum jam sudah menunjukkan pukul 08.00 waktu setempat, Flash Airlines Penerbangan 604 yang membawa 148 orang seharusnya mendarat saat itu. Papan pengumuman menginformasikan, pesawat mengalami delay alias penundaan.

Dua jam kemudian, terdengar kabar mengejutkan yang membuat tubuh mereka kebas, air mata bercucuran tanpa kendali: Flash Airlines Boeing 737 jatuh di Laut Merah, diduga akibat masalah mekanik.

"Mereka dalam kondisi shock," kata Michel Clerel, petugas yang menangani konseling korban, seperti dimuat Guardian, Minggu 4 Januari 2004.

Selengkapnya...

5. Ditolak Keluarga, Serah Terima Jenazah QZ8501 Tak Boleh Diliput

Kabid Humas Polda Jawa Timur, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, pihaknya mendapat masukan dari salah satu keluarga penumpang AirAsia QZ8501 agar tidak melibatkan media massa saat melakukan serah terima jenazah. Sebab, sejumlah keluarga korban mengaku tidak siap wajahnya masuk dalam tayangan televisi ketika tengah berduka cita.

"Ada masukan dari keluarga. Ada kaitan soal adanya tayangan, penayangan saat penyerahan jenazah. Keliatannya besok buat prosesi serah terima itu tidak perlu diliput," kata Kombes Pol Awi di Mapolda Jawa Timur, Surabaya, Jumat (2/1/2015) malam.

Selengkapnya...

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini