Sukses

Basarnas Fokus Cari Korban AirAsia di 4 Titik Sektor V

Sektor 5 tersebut dibagi menjadi 4 titik dengan 2 akses pencarian dan evakuasi.

Liputan6.com, Jakarta - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo mengatakan saat ini proses pencarian dan evakuasi puing pesawat dan korban AirAsia QZ8501 akan difokuskan pada 1 sektor. Yakni di Sektor V, atau di perairan bagian Utara Laut Jawa dekat Selat Karimata.

"Sesuai dengan perhitungan kita, sekarang semua sektor (13 sektor) kita hilangkan. Jadi hanya Sektor V," ujar Soelistyo dalam jumpa pers di Kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).

Sektor 5 itu dibagi menjadi 4 titik dengan 2 akses pencarian dan evakuasi. Yakni akses udara dan laut. Khusus untuk akses udara, Basarnas sudah menyiapkan 17 helikopter, namun belum bisa diterbangkan lantaran cuaca buruk di sekitar Sektor V.

"Unsur laut sekarang ini sudah siap. Unsur darat nanti membantu unsur laut dan udara," ucap Soelistyo.

Dia menambahkan, pihaknya sudah 'mengunci' perairan di Sektor V. Meski terhalang cuaca buruk dan gelombang tinggi, namun sejumlah kapal sudah stand by di sekitar sana. "Wilayah itu sudah dikunci oleh kapal-kapal. Begitu ada jenazah keluar (ke permukaan air) pasti akan ketahuan," ucap Soelistyo.

Memasuki hari ke-4 pencarian, tim gabungan search and rescue (SAR) sudah menemukan sejumlah benda dan serpihan yang diduga merupakan bagian dari AirAsia QZ8501 yang hilang kontak pada Minggu 28 Desember 2014 pagi. Temuan itu berada di daerah Sektor V, yakni di bagian utara Laut Jawa dekat Selat Karimata atau dekat dengan Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

Selain itu, di sekitar Sektor V, sejak kemarin, total sudah 6 jasad manusia ditemukan dan sudah dievakuasi ke atas kapal lalu dibawa menuju ke Pangkalan Bun. Khusus untuk jasad-jasad yang sudah ditemukan, nantinya akan diterbangkan dari Pangkalan Bun ke Surabaya, Jawa Timur untuk proses identifikasi oleh Tim Dissaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri.

Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura hilang kontak,  Minggu 28 Desember 2014 sekitar pukul 06.17 WIB. Pesawat dengan nomor penerbangan QZ8501 itu terbang dari Bandara Juanda, Surabaya, Jawa Timur pukul 05.20 WIB, dan seharusnya tiba di Bandara Changi, Singapura pukul 08.30 waktu setempat.

Pesawat jenis Airbus A320-200 dengan register PK-AXC itu dipiloti Kapten Iriyanto dan kopilot Remi Emmanuel Plesel, serta 4 awak kabin, yakni Wanti Setiawati, Khairunisa Haidar Fauzi, Oscar Desano, Wismoyo Ari Prambudi, dan 1 teknisi bernama Saiful Rakhmad.

Kapal terbang AirAsia itu berpenumpang 155 orang, terdiri atas 138 penumpang dewasa, 16 penumpang anak-anak, dan ‎1 bayi. Penumpang didominasi dari warga negara Indonesia, 1 WN Singapura, 1 WN Inggris, 1 WN Malaysia, dan 3 WN Korea Selatan. (Riz/Yus)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.