Sukses

9 Fakta Baru Pembunuhan Sri Wahyuni

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, teman dekat Sri Wahyuni, JAH memberi keterangan berbeda-beda.

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari penyebab kematian Sri Wahyuni sempat menjadi teka teki. Jenazah Sri ditemukan tewas membusuk di dalam mobil Honda Freed di parkiran Terminal 2D, Bandara Soekarno Hatta, Tangerang pada Senin 17 November 2014.

Jean Alter Huliselan atau JAH yang disebut-sebut orang yang terakhir bersama Sri Wahyuni sebelum akhirnya ditemukan tewas, langsung diburu polisi. JAH pun akhirnya ditangkap di rumahnya Nabire, Papua.

Pasca-penangkapan JAH, perlahan fakta-fakta baru terungkap dari pembunuhan ibu 2 anak itu. Dari mulai pembunuhan Sri yang ternyata bukan dilakukan di Bandara Soakrno Hatta, hingga kunci mobil dibuang ke laut dan tas milik Sri dibakar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 10 halaman

Dari Hiburan Malam di Blok M ke Jakbar

Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sebelum tewas, Sri bersama JAH dan 2 temannya sempat mengunjungi diskotik dan tempat karaoke di Jakarta pada Jumat 14 November 2014 malam.

Selain mendatangi lokasi hiburan malam di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, JAH dan Sri juga mendatangi tempat hiburan malam di kawasan Jakarta Barat.

"JAH bersama korban dengan 1 pasangan lainnya ada kegiatan rekreasi refreshing di klub malam daerah Blok M. Dari sana mereka pindah ke klub malam yang ada di wilayah Jakarta Barat. Di sana mereka minum-minum, nyanyi-nyanyi," kata Rikwanto di Polda Metro Jaya, Senin 24 November 2014.

3 dari 10 halaman

Sri Cemburu

Di tempat hiburan malam di Jakarta Barat, menurut Rikwanto, JAH dan Sri terlibat pertengkaran. Pertengkaran itu bermula ketika JAH menolong teman wanitanya yang muntah akibat terlalu banyak minum.

"JAH kemudian bantu menolongnya dengan menepuk-nepuk punggung temannya. Dan perbuatan JAH itu tidak disukai oleh korban (Sri)," ucap Rikwanto.

4 dari 10 halaman

Dicekik Gara-gara Ditampar

Usai adu mulut, keduanya kemudian meninggalkan klub malam di Jakarta Barat menggunakan mobil milik Sri. Pada Sabtu 15 November 2014 dini hari, di sebuah taman di Jalan Dharmawangsa, pertengkaran antar keduanya memuncak hingga berujung pada pemukulan yang dilakukan Sri kepada JAH. JAH yang tak senang dengan perlakuan Sri kemudian berusaha mencekik leher Sri.

"JAH ditampar 2 kali oleh korban. JAH tidak terima dan mencekik leher korban dengan tangan kiri sambil menyetir Karena posisi mencekiknya kurang pas, akhirnya mobil diberhentikan," tutur Rikwanto.

Rikwanto menjelaskan, JAH kemudian gelap mata dan berusaha menghabisi nyawa Sri. JAH kemudian melompat ke bangku penumpang yang diduduki Sri dan langsung mencekik leher Sri hingga tewas seketika.

"JAH melompat ke bangku kiri dengan cara berhadapan dan sandaran kursi mobil sebelah kiri diturunkan. JAH mencekik dengan kedua tangannya. Kemudian korban tewas di tempat," kata Rikwanto.

5 dari 10 halaman

Dibunuh Bukan di Bandara Soetta

Tewasnya perempuan 42 tahun itu ternyata tidak tewas di parkiran Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten. Melainkan di tempat lain. Berdasarkan hasil penyidikan polisi, Sri tewas di sebuah taman di Jalan Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Sabtu 15 November 2014 dini hari.

"Ya, dekat Taman Gajah di Dharmawangsa. Di situ dicekiknya," kata Rikwanto.

Menurut Rikwanto, ibu 2 anak itu dipastikan sudah meninggal ketika mobilnya, Honda Freed bernomor polisi B 136 SRI, yang dikendarai JAH, berada di bandara.

"Jadi waktu dibawa ke bandara sudah kondisi meninggal. Dari klub malam di Jakarta Barat itu jam 4 pagi. Sambil cekcok di mobil, berjalan terus waktu hingga dibawa oleh JAH ke bandara," ucap Rikwanto.

6 dari 10 halaman

Jasad Sri Dibawa ke Rumah Kos JAH

JAH sempat kebingungan usai menghabisi nyawa Sri. Bahkan, JAH sempat membawa jasad Sri yang berada di dalam mobil ke kosannya di kawasan Kemang, Jakarta Selatan.

"Mengetahui korbannya tewas, JAH bingung kemudian pulang ke kosannya bersama korban yang sudah tewas," kata Rikwanto.

Rikwanto menerangkan, di kosan, JAH kemudian mengganti baju lantaran terkena bercak darah Sri pada saat mencekiknya.

7 dari 10 halaman

JAH Membuang Kaos di Jalan TB Simatupang

Usai mengganti baju, JAH yang menggunakan mobil Sri, kemudian beranjak ke Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan. Di sana, JAH membuang bajunya yang telah terkena bercak darah Sri.

"Kemudian, untuk baju yang dibuang di Jalan TB Simatupang, baju JAH yang terkena noda darah korban sudah ditemukan dan sudah disita sebagai barang bukti," ungkap Rikwanto.

8 dari 10 halaman

Menutupi Wajah Selembar Kain

JAH sempat menutupi wajah Sri sebelum meninggalkan di dalam mobil Honda Freed abu-abu B 136 SRI.

"Memang niatnya ke kampung halamannya di Papua, Nabire. Di parkiran bandara, korban ditinggal. Mukanya ditutupi selembar kain," kata Rikwanto.

9 dari 10 halaman

Kunci Mobil Dibuang ke Laut dan Tas Dibakar

Selain meninggalkan Sri yang sudah terbujur kaku, JAH juga membawa tas dan kunci mobil Honda Freed milik Sri.

"Tasnya diambil beserta kunci mobil Freed milik korban dan dibawa JAH ke Nabire," ucap Rikwanto.

Selain tas, JAH juga mengambil sejumlah barang berharga milik korban. Di antaranya liontin dan sejumlah uang serta kunci mobil Honda Freed milik korban.

Dalam pelariannya ke Nabire, Papua, JAH berusaha menghilangkan barang milik Sri yang telah diambilnya.

"Kunci dibuang ke laut. Kemudian tas korban dibakar di belakang rumahnya. Dan isinya HP dan liontin disimpan di belakang gudang dekat rumah JAH," kata Rikwanto.

10 dari 10 halaman

Keterangan Berbeda-beda

Dalam pemeriksaan JAH kerap memberikan keterangan berbeda mengenai barang berharga milik Sri. Bahkan saat ditangkap dan diperiksa di Nabire, JAH berkelit dan tidak mengaku mengambil tas dan kunci mobil milik Sri.

"Di Jakarta baru mengaku. Kemarin sudah ditelusuri di gudang itu memang ada HP dan liontin milik korban," tambah Rikwanto. Dua barang itu, lanjut Rikwanto, dibawa ke Jakarta guna melengkapi barang bukti penyidikan.

"Saat ini dalam proses pengiriman ke Jakarta sebagai barang bukti," tutup Rikwanto. (Rmn/Ali)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini