Sukses

Laut Memanas, 35 Ribu Anjing Laut Naik ke Daratan

Populasi besar anjing-anjing laut itu berkumpul di sebuah pantai di Alaska. Jumlah sebanyak itu belum pernah terlihat sebelumnya.

Liputan6.com, Juneau - Es Arktik atau Kutub Utara semakin menipis, perairan utara Samudera Pasifik dalam kondisi terpanas. Situasi itu membuat puluhan ribu anjing laut (walrus) merangkak naik ke daratan. Semua itu diduga terkait pemanasan global.

Seperti diberitakan BBC, Kamis (2/10/2014), populasi besar anjing-anjing laut itu berkumpul di sebuah pantai di Alaska. Jumlah sebanyak itu belum pernah terlihat sebelumnya.

Foto menakjubkan kumpulan anjing laut itu diabadikan oleh ilmuwan yang bekerja untuk National Oceanic and Atmospheric Administration. Di dalam gambar itu diperlihatkan lebih dari 35 ribu walrus menuju pantai dekat Village of Point Lay, di Laut Chukchi, barat laut Alaska pada hari Sabtu 28 Oktober.

Laporan tersebut juga menyebutkan, walrus itu terpaksa naik ke daratan karana es di lautan -- tempat mereka mencari makan -- hilang. Sehingga mereka kebingungan.

Dalam laporan NOAA, pesawat Penerbangan 240 milik lembaga survei mamalia kutub atau Aerial Surveys of Arctic Marine Mammals yang dijalankan oleh National Marine Mammal Laboratory, mendeteksi keberadaan para anjing laut itu sejak Sabtu 27 September.

"Tak ada bongkah es melainkan 35.036 walrus di pantai dekat Point Lay, termasuk 36 yang mati," begitu tulisan dalam laporan itu.

Jumlah anjing laut itu meledak. Padahal 4 hari sebelumnya hanya ada 1.500 anjing laut dekat Point Lay. Termasuk 50 yang mati. Namun kini jumlahnya berlipat-lipat ganda.



Berdasarkan sebuah rilis dari NOAA tahun 2013, munculnya populasi besar itu merupakan fenomena yang relatif baru.

Tahun lalu, survei NOAA menghitung sekitar 10.000 walrus di pantai dekat Point Lay. Pada 2011, sekitar 30.000 yang naik ke daratan.

Peristiwa naiknya anjing-anjing laut ke daratan, pertama terlihat pada tahun 2007.

"Konsentrasi besar walrus di pinggir pantai -- ketika mereka seharunya berada di perairan yang tertutup es -- adalah salah satu contoh dari dampak perubahan iklim terhadap distribusi spesies laut di Arktik," ucap direktur program Arktik World Wildlife Fund Margaret Williams.

Point Lay, tempat di mana walrus berada di pantai Samudra Arktik tepat di atas Laut Bering. WWF mengatakan mereka naik ke daratan juga di Barat Alaska, sebuah pantai di pinggir pantai Rusia.

Jumlah Es di Kutub Utara Banyak Berkurang

Sebuah laporan dari National Snow and Ice Data Center mengungkap, es di laut Kutub Utara pada tanggal 22 September berada pada posisi terendah.

Sebelumnya pada 17 September, posisi esnya berada pada tingkat keenam terendah yang pernah terjadi di Laut Arktic.

"Kita sedang menyaksikan gerak lambat bencana di Kutub Utara," ungkap wakil presiden untuk perubahan iklim di WWF, Lou Leonard bulan lalu.

"Seperti es yang berkurang, Arktik akan menjadi lokasi pengalaman paling dramatis yang pernah disaksikan generasi kita. Kerugian ini akan berdampak pada migrasi tahunan satwa liar,  mengancam kesehatan jangka panjang walrus dan populasi beruang kutub, dan kehidupan mereka yang bergantung pada ekosistem Arktik, " jelas Leonard.

Dalam laporan jumlah es dan populasi walrus naik tahun ini dari NOAA, juga diuraikan bahwa suhu permukaan laut di hamparan luas di utara Pasifik bersuhu 5.4 derajat Fahrenheit (3 derajat Celcius) lebih tinggi dari biasanya.

Sebuah peta yang menunjukkan kadar panas dalam laporan tersebut, menunjukkan ada warna sangat merah di Laut Bering, yang menunjukkan perbedaan terbesar dari kondisi air pada kondisi normal. Hal itu menjadi bukti bahwa sudah terjadi pemanasan global di lokasi itu. (Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.